Total ada lebih dari 80 ribu karyawan yang bekerja dan ‘bertaruh nyawa’ di kawasan industri berbasis nikel seluas lebih dari 4.000 hektare itu.
Serikat Pekerja Industri Morowali (SPIM) menyatakan kasus kecelakaan kerja di kawasan industri PT IMIP sudah berulang kali terjadi.
Ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada Desember 2023 menjadi kasus kecelakaan yang paling menyedot perhatian publik.
Peristiwa ini mengakibatkan 59 pekerja menjadi korban, 21 di antaranya meninggal dunia dengan rincian 8 pekerja asal Cina dan 13 pekerja lokal.
Walaupun dalam pernyataannya, pihak IMIP membantah informasi bahwa insiden di PT ITSS disebabkan karena ledakan tungku smelter.
Anggota SPIM, Tesar, menyoroti penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kawasan PT IMIP.
Menurutnya, lemahnya penerapan K3 ini menjadi salah satu penyebab utama maraknya kasus kecelakaan kerja.
“Kalau bicara di lingkungan PT IMIP, di sana sangat bobrok kalau menyangkut masalah keselamatan. Aturan soal keselamatan kerja ini lengkap tetapi seperti tidak terpakai,” kata Tesar saat menghadiri dialog publik yang diselenggarakan Yayasan Tanah Merdeka, Selasa (12/11/2024).
Belum lagi, imbuh Tesar, tenaga kerja asal Tiongkok yang kebanyakan menduduki jabatan manajerial semakin memperlemah posisi dan peran tenaga kerja lokal.
“Ketika kami menyampaikan kebaikan soal keselamatan kerja, tetapi pekerja Tiongkok yang mengambil kebijakan. Mereka (TKA) terkesan asal-asalan saja,” ungkapnya.
HarianSulteng.com sudah menanyakan persoalan kecelakaan kerja dan manajemen K3 ini kepada PT IMIP. Namun hingga berita ini terbit, pihak perusahaan tak memberikan respons.
Pilkada 2024: Antara Harapan dan Pesimisme
Masyarakat lingkar tambang dan pekerja industri nikel di Morowali punya cara pandang berbeda dalam menyongsong Pilkada 2024.
Warga di kawasan industri Huabao Indonesia seperti Sira dan Makmur masih menaruh harapan akan perbaikan nasib mereka.
Mereka berharap pemimpin yang dilahirkan dari pesta demokrasi 5 tahunan itu betul-betul memperhatikan permasalahan yang dialami warga sekitar tambang.
Sebaliknya, sikap berlainan ditunjukkan kalangan buruh tergabung dalam Serikat Pekerja Industri Morowali.
Bagi SPIM, Pilkada 2024 tidak akan membawa perbaikan berarti. Sebab, masalah ketenagakerjaan maupun persoalan sosial-ekonomi lainnya sudah terjadi dari pemimpin-pemimpin sebelumnya.
“Siapapun yang naik bagi kami sama saja. Misalnya soal upah, ini regulasi nasional. Apa daya pemerintah daerah mengintervensi masalah upah di kawasan industri? Tidak ada. Belum lagi masalah K3. Provinsi saja tidak mampu merubah sistem K3 di dalam apalagi mau bicara level kabupaten. Kami masih pesimis,” ungkap Sekretaris Jenderal SPIM, Jay.
Menakar Keberpihakan Calon Gubernur Sulteng dan Bupati Morowali
Pilkada Morowali 2024 diikuti 4 pasangan calon, yakni Taslim-Asgar Ali, Kuswandi-Syahnil Umar, Iksan B Abd Rauf-Iriane Ilyas, dan A Rachmansyah Ismail-Harsono Lamusa.
Mereka akan bersaing merebut hati 132.243 pemilih untuk menjadi penguasa di Bumi Tepe Asa Maroso pada 27 November 2024 mendatang.