HARIANSULTENG.COM – Sejumlah massa mengatasnamakan Fraksi Bersih-bersih Sulteng melakukan aksi demonstrasi sebagai respons terhadap peristiwa kecelakaan kerja di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Massa dari lintas organisasi pegiat lingkungan itu menilai ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan IMIP merupakan fenomena puncak gunung es yang terus dibiarkan.
“Banyak masyarakat sengsara akibat adanya industri ini, mereka menjadi korban,” ujar Koordinator Lapangan (Korlap), Rizky Akbar dalam orasinga di depan Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (27/12/2023).
Dalam kurun waktu 2015 – 2022, Trends Asia mencatat terdapat 53 orang tewas karena kecelakaan kerja di kawasan industri di Sulawesi Tengah.
Akan tetapi, Fraksi Bersih-bersih Sulteng menganggap jumlah tersebut jauh lebih banyak karena perusahaan diduga kerap menutupi peristiwa kecelakaan kerja.
Di sisi lain, banyak korban jiwa dalam kecelakaan kerja di kawasan PT IMIP tidak sesuai dengan program hilirisasi yang selalu digaungkan pemerintah.
Olehnya, pendemo menuntut 7 hal kepada pemerintah untuk menyikapi kasus kecelakaan kerja yang merenggut 18 nyawa pekerja, di antaranya:
1. Membentuk tim investigasi independen untuk menginvestigasi kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah kawasan PT IMIP.
2. Usut tuntas kecelakaan kerja yang terjasi di wilayah kawasan PT IMIP.
3. Evaluasi sistem perizinan perusahaan tambang di Sulawesi Tengah.
4. Evaluasi sistem kesehatan dan kecelakaan kerja di PT IMIP, SEI, dan BTIIG.
5. Evaluasi seluruh dampak ekologi dan sosial di wilayah kawasan industri Morowali dan Morowali Utara.
6. Naikkan upah buruh 20 persen, terbitkan Perda Ketenagakerjaan.
7. Berikan kompensasi yang layak kepada buruh seadil-adilnya dan hentikan sementara produksi nikel sebelum ada hasil evaluasi secara menyeluruh.
Pada kesempatan itu, massa aksi diterima oleh Rudy Dewanto Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Mewakili Gubernur Rusdy Mastura, Rudy menyebut pemerintah saat ini telah melakukan investigasi dan masih terus berlangsung.
“Pejabat pengawasan yang ada di Morowali langsung bergerak atas meninggalnya teman-teman pekerja dan beberapa pekerja lagi yang saat ini dalam proses pengobatan dan perawatan,” katanya.
(Jmr)