HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid turut menyampaikan duka cita atas tragedi yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Ungkapan itu disampaikan Hadianto melalui Instagram miliknya @hadiantorasyid dengan mengunggah gambar pita hitam sebagai simbol belasungkawa.
“Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Turut berduka cita atas meninggalnya ratusan suporter sepakbola di Malang, Jawa Timur,” tulisnya, Minggu (2/10/2022).
Diketahui, korban jiwa akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang hingga kini terus bertambah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Malang hingga pukul 14.53 WIB, jumlah korban jiwa telah mencapai 131 orang.
“Betul, ini (data Dinkes Malang) lebih valid untuk sementara waktu,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta menerangkan bahwa kerusuhan diduga dipicu kekecewaan suporter terkait hasil pertandingan.
Dalam laga tersebut, tuan rumah Arema FC harus takluk dari tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor tipis 2-3.
“Permasalahan terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim kesayangannya kalah. Apalagi selama 23 tahun timnya tidak pernah kalah di kandang sendiri,” imbuh Irjen Nico.
Dia menjelaskan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
Sehingga aparat keamanan menembakkan gas air untuk mencegah suporter agar tidak merengsek masuk ke area lapangan.
Akan tetapi, para suporter semakin anarkis dengan turut menyerang petugas dan merusak sejumlah fasilitas di dalam Stadion Kanjuruhan.
“Karena terkena gas air mata mereka berebut keluar menuju pintu 10 atau pintu 12 hingga terjadi penumpukan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak mengalami sesak napas dan kekurangan oksigen,” ujar Irjen Nico. (Anw)