Home / Morowali

Sabtu, 23 November 2024 - 23:45 WIB

Pertaruhan Nasib Rakyat Morowali di Tengah Hilirisasi Nikel dan Percaturan Pilkada 2024

Kawasan industri Huabao berdekatan dengan pemukiman warga di Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Selasa (29/10/2024)/hariansulteng

Kawasan industri Huabao berdekatan dengan pemukiman warga di Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Selasa (29/10/2024)/hariansulteng

UPT Puskesmas Wosu tak menampik bahwa aktivitas industri nikel telah memicu lonjakan kasus ISPA di Kecamatan Bungku Barat.

Data terakhir sepanjang Januari-September 2024, sudah lebih dari seribu warga yang terjangkit ISPA. 53 penderitanya merupakan bayi/balita usia di bawah 5 tahun dengan gejala pneumonia atau radang paru-paru.

“Iya ada lonjakan. Tahun 2021 itu hanya 735 kasus, tahun 2022 naik menjadi 1.200 kasus, dan tahun 2023 sedikit menurun di angka 1.148 kasus. Tapi tahun ini sampai September saja sudah seribu lebih, karena aktifnya perusahaan ini kan tahun 2024,” ungkap Kepala Tata Usaha Puskesmas Wosu, Armawati Insani, Rabu (30/10/2024).

Puskesmas Wosu beberapa waktu terakhir menerima banyak keluhan warga soal aktivitas di kawasan industri yang ditengarai menjadi penyebab polusi udara di Bungku Barat.

Saat Armawati diwawancarai, pihaknya baru berencana akan menyurati perusahaan untuk membahas pengendalian debu dan kondisi warga di sekitar tambang.

Huabao Indonesia telah melakukan beberapa upaya pengendalian debu, seperti menyiram jalan operasional yang dilalui kendaraan pengangkut bahan baku minimal 2 kali sehari saat tidak terjadi hujan.

Baca juga  Hadir di Bahodopi Morowali, Maxim Ajak Masyarakat Gabung Jadi Mitra Pengemudi

“Laju kendaraan operasional dibatasi maksimum 40 km/jam terutama di sekitar pemukiman. Area stockpile untuk bahan baku juga diletakkan pada area tertutup agar debu tidak menyebar keluar,” kata External Manager Huabao Indonesia, Cipto Rustianto, Rabu (6/11/2024).

Cipto menambahkan, pihaknya juga telah memasang teknologi alat pengendali emisi berupa bag filter dan electrostatic precipitator (ESP) untuk pengendalian partikulat akibat operasional PLTU dan smelter.

Kala Warga ‘Dipaksa Mengalah’

Huabao mulai membangun kawasan industrinya pada tahun 2022. Sira termasuk warga Ambunu yang awalnya enggan menyerahkan lahannya kepada perusahaan.

Meski lahan-lahan di sekitar perkebunan miliknya telah dibebaskan untuk proyek pembangunan industri pengolahan nikel, Sira masih kekeh mempertahankan tanahnya.

Suatu hari, saat ingin pergi ke ladang, Sira heran melihat sudah ada bangunan di tengah jalan tani yang biasa ia lalui.

“Saya masih bertahan, tapi lahan di sekeliling itu sudah diambil. Jadi akses jalan ke kebun makin sulit karena lahan saya berada di tengah-tengah. Malah saya sempat tersesat,” ujarnya.

Baca juga  Jelang Putusan Dismissal, Ahmad Ali Optimis MK Berlaku Adil

Kerena semakin terdesak, Sira terpaksa menjual lahannya. Uang ganti lahan itu kemudian ia jadikan modal untuk membuka usaha di sekitar kawasan industri.

“Akses jalan dan air sudah susah, mau tidak mau kita serahkan. Yang pertama diserahkan itu 3 hektare sawah milik ayah saya. Kalau dulu ada sawah, sawit, kelapa dan cokelat. Tapi sekarang sudah tidak ada, terpaksa kita serahkan,” kata Sira.

Sira bukan satu-satunya warga Desa Ambunu yang kehilangan lahan untuk bercocok tanam akibat eksplorasi tambang nikel.

Warga Ambunu lainnya, Makmur, sebelumnya memiliki lahan seluas 3 hektare berisi tanaman sawit.

Lelaki 64 tahun itu mengaku tak masalah menjual lahannya asal perusahaan mau membayar dengan harga Rp1,5 miliar.

Proses negosiasi berjalan kurang lebih 2 tahun. Namun selama itu, Makmur dan pihak perusahaan tak kunjung menemui kesepakatan.

Share :

Baca Juga

Ketua PDIP Morowali, Ahmad Hakim/Ist

Morowali

Respons Ahmad Hakim soal Digadang-gadang Jadi Calon Bupati Morowali
Ilustrasi aktivitas tambang (Sumber: esdm.go.id)

Morowali

Menyoal Kasus Pemalsuan Dokumen dan Tumpang Tindih Izin Tambang di Era Bupati Anwar Hafid
Kuasa hukum rumpun Pong Salamba, Ray Ichtiar Basya/Ist

Morowali

Polemik Sengketa Lahan di Seba-seba, Pong Salamba Sebut Belum Ada Itikad Baik dari PT Vale
Tim SAR gabungan menemukan jasad Herman (49), nelayan di Morowali yang dilaporkan hilang sejak 10 November 2023/Ist

Morowali

4 Hari Hilang, Nelayan di Morowali Ditemukan Tewas Mengapung
Gedung Kantor KPU Morowali, Sulawesi Tengah, dilanda kebakaran, Selasa (3/12/2024)/Ist

Morowali

BREAKING NEWS: Kantor KPU Morowali Terbakar, Petugas Panik Selamatkan Logistik Pilkada 2024

Morowali

KPU Morowali Gelar Seleksi Wawancara Calon Anggota PPK
Longsor terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah/Ist

Morowali

Longsor Timbun Pekerja di Kawasan PT IMIP: 1 Tewas, 2 Masih Dicari
PT BTIIG atau yang dikenal dengan nama Indonesia Huabao Industrial Park (Huabao Indonesia) menggelar turnamen futsal antarkaryawan/Ist

Morowali

Pererat Keakraban Karyawan, BTIIG Gelar Turnamen Futsal Mini Soccer Cup Perdana