HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Festival Durian Internasional di Kabupaten Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah resmi berakhir pada 6 Juli 2023.
Noor Wachidah P Tombolotutu selaku ketua panitia mengatakan bahwa Kabupaten Parimo telah mengekspor 3 ribu ton durian beku sepanjang 2023.
Ribuan produk frozen durian ini dikirim ke berbagai negara, mulai dari Thailand, Malaysia hingga Tiongkok.
“Kami sudah mengekspor ke Thailand, Malaysia, dan China. Tentunya permintaanya itu sangat luar biasa sampai 300 ton per Minggu,” ujarnya.
Seiring dengan meningkatnya permintaan internasional, petani dan UMKM di Parimo telah diberikan pendampingan dan pelatihan melalui UPT kecamatan.
Hal ini membantu petani dalam meningkatkan teknik bercocok tanam, pengelolaan kebun durian, serta pemilihan varietas yang unggul.
Selain itu, Noor berharap hal ini juga berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengurangi tingkat pengangguran.
“Selain ekspor, kreativitas dari ibu-ibu yang memiliki kemampuan mengolah makanan dari bahan baku durian seperti biji durian yang diolah menjadi sambal. Hal ini tentu kedepannya akan menjadikan nilai ekonomis dan bisa menambah untuk menyejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Noor menambahkan, Keberhasilan ekspor durian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
Pemerintah telah mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi durian dan membuka peluang pasar internasional.
Langkah ini membantu memperkuat posisi Kabupaten Parigi Moutong sebagai penghasil durian terbaik dan meningkatkan daya saing produk durian Indonesia di pasar global.
“Ekspor durian dari Parigi Moutong ke Thailand juga menjadi langkah positif dalam meningkatkan pengenalan durian Indonesia di pasar internasional. Dengan durian yang diyakini memiliki kualitas yang lebih baik dari Thailand,” pungkas Noor. (Jmr)