Home / Sulteng

Sabtu, 13 September 2025 - 21:19 WIB

Longsor Berulang, Proyek Preservasi Jalur Kebun Kopi Tuai Kritik

Longsor menimbun sejumlah kendaraan di Jalur Kebun Kopi, Kamis malam (11/9/2025). (Foto: Istimewa)

Longsor menimbun sejumlah kendaraan di Jalur Kebun Kopi, Kamis malam (11/9/2025). (Foto: Istimewa)

HARIANSULTENG.COM – Longsor yang terus terjadi di Jalur Kebun Kopi menuai kritik dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Donggala.

Teranyar, longsor yang terjadi pada Kamis (11/9/2025) malam menimbun sejumlah kendaraan saat hendak melintas.

Meski tak menelan korban jiwa, kerugian materiil tetap tak terhindarkan. Kemacetan panjang bahkan mengular hingga beberapa kilometer.

Anggota BPC Gapensi Donggala, Erwin Bulukumba menyebut Jalur Kebun Kopi selalu menjadi langganan longsor kendati puluhan hingga ratusan miliar anggaran digelontorkan saban tahun untuk perbaikan.

“Saya prihatin dengan penanganan Jalan Kebun Kopi yang terkesan menjadi proyek abadi. Setiap tahun diperbaiki, tapi tak pernah selesai,” ujar Erwin.

Menurutnya, pola penanganan jalan ini perlu dievaluasi serius. Selama ini perbaikan hanya berpindah dari satu titik ke titik lain tanpa memberikan solusi menyeluruh.

Baca juga  Wisuda STAH Dharma Sentana Sulteng, Ini Pesan Ketua Gede untuk 33 Wisudawan

Ia menilai cara kerja yang selama ini digunakan masih konvensional dan tidak menyentuh akar masalah.

“Selain jadi proyek abadi, masyarakat juga menilai penanganan jalan Kebun Kopi tak ada solusi konkret. Longsor selalu ada, dan cara yang dipakai itu-itu saja,” ucapnya.

Erwin menambahkan, kontraktor selalu menjadi pihak yang paling diuntungkan, sementara pengguna jalan justru menanggung dampak buruk dari proyek yang tidak kunjung rampung.

“Pertanyaan saya, apakah tidak ada model lain untuk menangani jalan Kebun Kopi? Pasti ada. Jangan lagi dengan cara konvensional. Biaya besar tidak masalah, asalkan sekali dikerjakan hasilnya efektif dan efisien,” tegas Erwin.

Ilham, seorang pengendara, mengaku selalu was-was saat melintasi jalur Kebun Kopi, terutama di musim hujan.

Baca juga  Polri Sebut 8 Tersangka Teroris JI di Sulteng Aktif Latihan Paramiliter di Poso

“Kami pengendara maupun sopir takut lewat sini, kalau cuaca buruk. Longsor bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.

Sebagai sopir rental Palu–Parigi Moutong, Ilham juga merasakan dampak langsung dari bencana ini.

“Mobil ini terpaksa saya hentikan dulu, daripada membahayakan diri sendiri,” katanya.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Bambang S Razak menyebut Jalan Trans Sulawesi kembali normal setelah pembersihan material selesai.

“Longsor terjadi sekitar pukul 21.30 Wita di ruas Kebun Kopi–Toboli KM 56+100 akibat hujan deras. Kendaraan sempat terjebak, tapi tidak ada korban jiwa. Kami langsung turunkan dua alat berat untuk membersihkan jalur,” jelasnya.

(Fat)

Share :

Baca Juga

Wakapolda Sulteng, Brigjen Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf berkesempatan menjadi dosen praktisi di Universitas Tadulako (Untad), Rabu (07/05/2025)/Ist

Palu

Jadi Dosen Praktisi di Untad, Wakapolda Sulteng Ajak Mahasiswa Perangi Praktik Korupsi
Hidayat-Anca disambut ratusan relawan dan simpatisan saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Kota Palu, Minggu (18/8/2024)/Ist

Palu

Bawa Pulang 4 Rekom Partai, Hidayat-Anca Disambut Relawan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengumumkan bahwa Taman Vatulemo akan ditutup sementara pada tanggal 24 Desember 2024 mulai pukul 06.00-09.00 Wita/Ist

Palu

Ada Pemeliharaan, Pemkot Palu Tutup Taman Vatulemo 24 Desember 2024
H-5 Mudik Angkutan Lebaran Basarnas Sulteng fokus di pelabuhan bandara dan jalan Trans Sulawesi dalam Melaksanakan Pemantauan/istimewa humas basarnas

Palu

Basarnas Palu Lakukan Pemantauan Terhadap 145 Penumpang di Terminal Tipo
Koordinator FRAS Sulteng, Eva Bande/Ist

Banggai

Aktivis Lingkungan Soroti Perusahaan Perambah Kawasan Hutan di Banggai dan Morowali
Rudy Sufahriadi kala masih berpangkat brigjen turun langsung memimpin Operasi Tinombala/Ist

Sulteng

Kalompok Teroris MIT Poso Sudah Habis, Operasi Madago Raya Tetap Dilanjutkan Hingga 2023
Netty Kalengkongan (tengah) bersama tim penasehat hukumnya/hariansulteng

Palu

Pendeta di Palu Digugat Anak Angkat Mendiang Kakaknya Soal Sengketa Rumah
Kadispora Palu, Moh Akhir Armansyah menghadari Sulteng Road to Fornas VII, Minggu (4/6/2023)/Pemkot Palu

Palu

Kadispora Palu Hadiri Sulteng Road to Fornas VII