Home / Uncategorized

Kamis, 17 Agustus 2023 - 23:11 WIB

Kisah Rukly Chahyadi Mantan Paskibraka Nasional Utusan Sulteng, dari Istana Negara ke Ruang Sidang

Rukly Chahyadi/ist

Rukly Chahyadi/ist

HARIANSULTENG.COM – Hari ini tepat 24 tahun lalu, Rukly Chahyadi terpilih sebagai utusan Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara.

Paskibraka 1999 era Rukly Chahyadi ini menjadi Paskibraka terakhir yang tergabung dengan utusan Timor Timur, sebelum Timor Timur berpisah dari Indonesia.

Kepada HarianSulteng.com, Rukly mengaku motivasinya muncul dari diri pribadi, teman-teman dan para senior di Purna Paskibraka.

Rukly merasa bahwa Paskibraka memberikan kesempatan baginya untuk tumbuh dan berkembang.

Pengalaman ini memberinya latihan yang kuat dalam hal disiplin, tanggung jawab dan mental yang kuat.

Paskibraka juga mengajarkannya tentang pentingnya bekerja dalam tim daripada hanya fokus pada diri sendiri.

“Paskibraka memberikan bekal, tetapi intinya kembali pada usaha individu. Semua dimulai dari sana, kami berjuang dengan bekal dasar itu,” katanya, Kamis (17/8/2023).

Sebagai Purna Paskibraka, terlebih yang pernah bertugas di Istana Negara, pria akrab disapa Uki itu selalu mendapat undangan setiap pelaksanaan upacara 17 Agustus di Kantor Gubernur Sulteng.

Baca juga  Hadianto Rasyid Kukuhkan 54 Anggota Paskibraka Kota Palu 2024

Rukly berbagi pengalamannya saat ia terpilih menjadi bagian dari tim Paskibraka Nasional yang bertanggung jawab mengibarkan sang saka merah putih di depan Presiden BJ Habibie.

Ia mengaku beruntung karena dalam pelaksanaan upacara masih dapat menyaksikan bendera pusaka merah putih yang asli.

Bendera asli jahitan Fatmawati, istri Ir Sukarno itu disandingkan dengan bendera duplikat sehingga terdapat dua orang pembawa baki.

“Proses seleksinya sangat ketat, dimulai dari tahap seleksi di berbagai sekolah di Kota Palu,” terangnya.

Di tengah persaingan ketat, Rukly ditunjuk oleh SMA Negeri 4 Palu untuk mewakili sekolahnya dalam tahap seleksi.

Dari 12 pasang awal, hanya satu pasang yang akhirnya mewakili Sulawesi Tengah, yakni Rukly Chahyadi dan Jessica Gienardy.

Pasangan Rukly, Jessica Gienardy asal SMA 1 Luwuk, Kabupaten Banggai bertugas sebagai pembawa baki.

“Kami ingat betapa kerasnya latihan kami, berlari 10 putaran di pagi hari saat kami bersiap menuju provinsi. Kami harus tiba di sana sebelum pukul 5 pagi, bukan hanya menguji fisik, tetapi juga kekuatan mental. Tidak sedikit yang merasa terbebani dan menyerah. Namun intinya, dinamika perjuangan kami sangatlah beragam,” ujar Rukly saat mengenang perjalanan itu.

Baca juga  Dua Siswa Asal Palu Wakili Sulteng Jadi Paskibraka di Istana Negara

Setelah melalui serangkaian seleksi, Rukly bersama utusan 26 provinsi lainnya menjalani proses wawancara dengan perwakilan dari Kemendikbud dan tim Purna Paskibraka.

“Kami merasa seperti memiliki saudara dalam perjalanan ini,” ungkap Rukly.

Pada saat persiapan pengibaran dan penurunan bendera pusaka di Istana 17 Agustus 1999, Rukly mengenang sejumlah momen berkesan.

Salah satunya adalah ketika mereka secara bergantian masuk ke ruangan penyimpanan teks proklamasi asli dan Bendera Pusaka yang dijahit Fatmawati, serta bersalaman langsung dengan presiden.

Di sisi lain, Rukly bersama teman-temannya tergabung dalam Paskibraka 1999 pernah mendapat hukuman karena satu anggota membuat kesalahan.

Share :

Baca Juga

Kerukunan Keluarga Besar Pesolino gelar zikir akbar sambut HUT 78 RI/hariansulteng

Uncategorized

Sambut HUT Kemerdekaan, Habib Rotan Pimpin Zikir Akbar Kerukunan Keluarga Besar Pesolino
Seorang warga tewas usai diterkam buaya saat memancing di PPI, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sabtu (7/5/2022) malam/Ist

Uncategorized

Seorang Warga Tewas Diterkam Buaya di PPI Donggala, 2 Kilometer dari Pantai Tanjung Karang
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un

Uncategorized

Kenang 10 Tahun Kematian Sang Ayah, Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa 11 Hari
RS Budi Agung Palu/hariansulteng

Uncategorized

Direktur RS Budi Agung Palu Minta Maaf Terkait Keluhan Pasien: Kami akan Evaluasi
Ketua Panitia Smafesia Fun Fest Mohammad Zacky (baju putih kedua dari kiri,red) bersama ketua Slankers club Palu Mohammad Ramdan (baju hitam ketiga dari kanan,red) saat menggelar konferensi pers di Refan's Cafe/Harian Sulteng

Palu

Ratusan Slankers Siap Banjiri Konser Slank di Palu
Polisi amankan wanita di bawah umur diduga buang bayi di toilet RSU Anutapura/Ist

Uncategorized

Polisi Amankan Perempuan di Bawah Umur yang Buang Bayinya di Toilet RSU Anutapura Palu
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Polri/Anadolu Agency

Nasional

3 Tokoh Agama Jadi Tersangka Terorisme, Seruan Jihad Lawan Densus 88 Beredar
Kunjungan KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kiri) ke Korem 132/Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (26/11/2021)/hariansulteng

Uncategorized

KSAD Berkunjung ke Korem Tadulako, Jalan Sudirman Palu Tutup Sementara