HARIANSULTENG.COM, NASIONAL – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggagas program ‘Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes’ sebagai komitmen untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia.
Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes termasuk program unggulan Ganjar Pranowo bersama pasangannya Mahfud MD di Pilpres 2024.
Program ini khususnya akan diberlakukan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ganjar menegaskan, rakyat membutuhkan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah, dan baik.
Oleh karena itu, program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes diharapkan bisa menjadi jawaban bagi masyarakat yang berada di desa-desa kawasan 3T.
“Semua orang pasti maunya sehat terus. Kalaupun sakit, berharap berobatnya gampang dan murah. Kalau bisa gratis, tapi kenyataan tidak demikian. Sampai kini, masih banyak saudara kita di wilayah 3T yang susah berobat, karena tidak ada faskes (fasilitas kesehatan) ataupun nakes (tenaga kesehatan),” kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (5/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyebut pembangunan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau masyarakat sangatlah penting dan vital. Menurut dia, setidaknya pada satu desa terdapat fasilitas pelayanan kesehatan setingkat puskesmas pembantu (pustu).
“Fasilitas kesehatan dengan satu paket tenaga kesehatan, syukur-syukur satu dokter. Maka itu akan menyelesaikan persoalan transportasi dan konektivitas, serta memudahkan warga berobat,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga saat ini di Indonesia baru ada 10.292 puskesmas dan 24.076 puskesmas pembantu dari 74.961 desa di Tanah Air.
Karena itulah, pasangan Ganjar-Mahfud mencanangkan program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes agar semua orang gampang berobat dan ditangani oleh ahlinya.
“Memang idealnya di setiap desa terdapat satu unit fasilitas kesehatan yang layak dan minimal seorang tenaga kesehatan profesional. Program ini adalah bagian dari komitmen Ganjar-Mahfud untuk membangun sumber daya manusia (SDM) desa,” tutur Ganjar.
Ganjar Pranowo semakin menegaskan bahwa dalam membangun Indonesia harus dimulai dari desa. Jika desa baik, maka Indonesia akan menjadi lebih baik. Dengan penanganan pasien lebih cepat, maka rakyat tidak perlu berlama-lama sakit yang dapat menghambat produktivitas dalam bekerja.
Program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes milik Ganjar-Mahfud ini mendapat pujian dari Pengamat Kebijakan Publik dari Center For Youth and Population Research (CYPR), Boedi Rheza.
Boedi mengatakan, program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes telah menunjukkan perhatian dan prioritas Ganjar Pranowo dalam pembangunan bidang kesehatan.
Terlebih, ujar dia, dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 275 juta jiwa, tentunya penting untuk merumuskan strategi pembangunan bidang kesehatan yang menyasar pada penguatan penyediaan faskes dan nakes.
“Baru capres Ganjar yang mengkampanyekan program unggulan bidang kesehatan yang langsung menyentuh kepada akar masalah,” tuturnya.
Sebagai salah satu bagian otonomi di Indonesia, desa tidak bisa dipinggirkan dan pembangunan di seluruh bidang di desa juga harus didorong. Terutama yang berkaitan dengan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan penyediaan infrastruktur.