HARIANSULTENG.COM, PALU – Kebakaran hebat di Pasar Inpres Manonda, Selasa (29/3/2022) lalu menjadi pukulan berat bagi pedagang.
Pasalnya, musibah tersebut terjadi empat hari jelang memasuki bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Sementara, barang dagangan yang ludes terbakar kebanyakan merupakan stok persiapan untuk ‘memanen’ rezeki selama Ramadan dan Idulfitri.
Kini sebaliknya, para pedagang justru menelan kerugian cukup besar hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Hal itu seperti dialami Nurdin, seorang pedagang yang mengaku telah berjualan di Pasar Inpres Manonda sejak 1982.
Selama itu, Nurdin menyebut telah terjadi 6 kali insiden kebakaran di Pasar Inpres Manonda, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
“Sudah 6 kali terjadi kebakaran. 4 kali saya jadi korban dan 2 kali selamat karena api tidak sampai di kios saya,” ungkapnya, Rabu (6/3/2022).
Seminggu usai peristiwa tersebut, sejumlah pedagang di Pasar Inpres Manonda mulai membangun kembali lapak jualan.
Nurdin mengatakan, kebakaran hebat pada 28 Maret 2022 lalu bukan pertama kali terjadi.
Kejadian serupa juga seperti pernah terjadi masing-masing pada 23 Agustus 2005 dan 16 Juni 2007.