Home / Opini

Rabu, 26 Februari 2025 - 02:30 WIB

Islam, Indonesia dan HMI: Resolusi Konflik dan Arah Kebijakan Negara Kunci Perdamaian Dunia

Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Badko HMI Sulteng, Moh Ridho P Hasan/Ist

Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Badko HMI Sulteng, Moh Ridho P Hasan/Ist

Oleh : Moh Ridho P Hasan
Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Badko HMI Sulteng

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki peran strategis dalam membangun perdamaian global dan menghadapi dinamika geopolitik serta geostrategi yang terus berkembang.

Dalam konteks ini, Islam dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dapat menjadi aktor penting dalam merumuskan gagasan penyelesaian konflik serta mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai penopang ekonomi dunia.

Geopolitik dan Geostrategi: Tantangan bagi Umat Islam

Umat Islam di dunia kerap dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah, ketimpangan ekonomi, serta stigma negatif terhadap Islam menjadi persoalan yang perlu disikapi dengan bijak.

Sebagai negara Muslim terbesar, Indonesia memiliki posisi strategis dalam mendorong resolusi konflik melalui pendekatan diplomasi damai dan memperkuat kerja sama multilateral dengan negara-negara Islam lainnya.

Baca juga  Kebersihan, Pijakan Dasar Kota Jasa

HMI sebagai organisasi kader umat dan bangsa memiliki tanggung jawab intelektual dan moral dalam membangun kesadaran kritis terhadap isu-isu global.

Dengan basis keilmuan dan gerakan keislaman yang moderat, HMI dapat berperan dalam memberikan gagasan penyelesaian konflik yang berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis.

Gagasan Penyelesaian Konflik: Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Indonesia telah menunjukkan kiprah positif dalam upaya mediasi konflik di berbagai negara, seperti Palestina, Afghanistan, dan Myanmar.

Pendekatan diplomasi yang mengedepankan soft power, dialog lintas agama, serta kerja sama ekonomi menjadi salah satu strategi utama yang dapat diterapkan untuk memperkuat peran Indonesia sebagai kunci perdamaian dunia.

Sebagai bagian dari masyarakat sipil, HMI dapat berkontribusi melalui:

1) Peningkatan Literasi Geopolitik dan Diplomasi Islam
• Mengembangkan kajian akademik yang mendukung resolusi konflik berbasis keadilan dan perdamaian.
• Mendorong kader HMI untuk terlibat dalam forum-forum internasional yang membahas isu-isu Islam dan hubungan antarbangsa.

Baca juga  Kontroversi Pernyataan Kapolda Sulteng: Perlukah Kategori 'Persetubuhan' Menggantikan 'Perkosaan' dalam Kasus RO?

2) Penguatan Jaringan Islam Moderat
• Berkolaborasi dengan organisasi Islam dunia dalam menyuarakan pesan-pesan perdamaian.
• Menggalang solidaritas Muslim global dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan konflik berkepanjangan.

3) Pemberdayaan Ekonomi Umat sebagai Solusi Konflik
• Mengembangkan model ekonomi Islam yang berbasis keadilan dan kesejahteraan bersama.
• Menginisiasi program ekonomi produktif bagi komunitas terdampak konflik untuk menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi.

Indonesia sebagai Penopang Ekonomi Dunia

Dalam era globalisasi, kekuatan ekonomi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan posisi suatu negara dalam percaturan dunia.

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi berbasis sumber daya alam, industri halal, dan ekonomi digital yang dapat menjadi katalis bagi kesejahteraan umat Islam secara global.

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti:

Share :

Baca Juga

Risharyudi Triwibowo. (Foto: Istimewa)

Nasional

Peringati Hari Buruh: Tingkatkan Keselamatan, Kesehatan dan Kompetensi Kerja
Advokat Kantor Hukum Tepi Barat and Associates, Rukly Chayadi/Ist

Opini

Ribut-ribut Tambang Ilegal PT AKM: Ketidaktegasan Polri Malah Menambah Masalah
Direktur Eksekutif Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro/Ist

Opini

Merespons Situasi Terkini Ibu Kota Nusantara dari Perspektif Kelas Sosial
Azman Asgar/Ist

Opini

Kebersihan, Pijakan Dasar Kota Jasa
Direktur Eksekutif Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro/Ist

Opini

Yayasan Tanah Merdeka Respons Kunjungan Badko HMI Sulteng ke Balai Besar TNLL
Ketua Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, Muhammad Sabri Syahrir/Ist

Opini

Refleksi Hari K3 Internasional
Stevi Rasinta dari Perempuan Mahardhika Palu (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Opini

100 Hari Anwar-Reny: Di Mana Program BERANI untuk Perempuan dan Pekerja?
Ketua Umum Badko HMI Sulteng, Alief Veraldhi/Instagram @aliefvrldhi

Opini

Menag Larang Penggunaan Pengeras Suara saat Ramadan, Badko HMI Sulteng: Sesat dan Menyesatkan