Home / Morowali

Minggu, 5 Januari 2025 - 18:59 WIB

Kesaksian Buruh dan Potret Buram Industri Nikel di Morowali

Pekerja PT IMIP sesaki Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Oktober 2024/hariansulteng

Pekerja PT IMIP sesaki Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Oktober 2024/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Industri nikel mendapat citra positif sebagai tulang punggung ekspor nasional.

Mantra hilirisasi terus dibunyikan sebagai penggerak ekonomi. Namun, di balik gemerlapnya angka ekspor, ada sisi kelam yang jarang disorot. Keselamatan buruh jadi taruhan.

Daging lengan terkelupas. Jari yang putus. Fasilitas kerja minim. Alat pelindung diri kurang. Serangan seksual buruh perempuan, meninggalkan trauma. Hingga ledakan tungku yang merenggut nyawa. Nikel penyokong kemajuan. Tapi buruhnya terpinggirkan. Mereka terjebak dalam risiko yang terpaksa mereka hadapi.

Penunjuk waktu digital di smartphone berkelir hitam, baru menunjukkan pukul 04.55 Wita. Semesta yang masih dilingkupi gelap mulai tersamar bias fajar yang sebentar lagi membelah bumi.

Dari kejauhan suara lantang tahrim masjid menggema membela angkasa. Membangunkan orang-orang yang masih terlelap dalam tidurnya.

Nurhasanah, seorang ibu muda, sejak 10 menit yang lalu sudah sibuk di dapur. Menjerang air. Menanak nasi. Menyeduh kopi. Menyiapkan sarapan. Untuk dia dan suaminya.

Baca juga  Perkuat Keamanan di Sentra Pengolahan Nikel, Koramil Bahodopi Resmi Berdiri

Usai sarapan, ia bergegas menuju motor tunggangan menuju lokasi kerjanya di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang berjarak 45 menit dalam perjalanan normal.

Ia masuk kerja pukul 07.00 Wita. Perjalanan yang sering terkendala macet membuat perempuan kelahiran Desa Pandauke 34 tahun silam ini harus secepatnya tiba di sana.

“Jam setengah enam prepare jam 7 mulai kerja. Kalau lambat kena teguran,” katanya pada perbincangan di kediamannya di Desa Lalampu Kecamatan Bahodopi, Morowali, belum lama ini.

Nurhasanah bekerja PT Chengtok Lithium Indonesia (CTLI). Ia terdaftar sebagai karyawan di sana, sejak 2023 hingga 12 November 2024. Selama setahun bekerja di perusahaan yang mengolah bahan baku penting untuk baterai kendaraan listrik, situasinya tidak menentu.

Ia rekrutan kedua bulan November 2023, langsung ditempatkan sebagai kru lapangan. Dikatakan, penempatannya di sana hanya sementara. Selanjutnya akan ditempatkan di ruang kontrol.

Selama menjadi kru lapangan, pekerjaannya menyekop batubara dan mengangkat scaffolding yang dilakukannya setiap hari selama 7 bulan.

Baca juga  Pertaruhan Nasib Rakyat Morowali di Tengah Hilirisasi Nikel dan Percaturan Pilkada 2024

Selama bekerja, hanya menggunakan masker biasa bukan masker respirator. Dengan risiko kerja yang dihadapinya, menurut dia, mestinya menggunakan masker yang bisa memberi perlindungan pernafasan.

“Itupun masker biasa. Kami hanya dapat 5 picis setiap bulan. Sudah tidak sesuai spek, jumlahnya juga tidak cukup,” ujarnya.

Masalah lain yang dihadapinya adalah alat pelindung diri (APD) yang tidak layak. Selama setahun di sana, hanya sekali mendapat APD, satu pasang pakaian kerja.

Alhasil walaupun sobek tetap harus dipakai, karena itulah satu-satunya yang ada. Ia juga harus berhadap-hadapan dengan managemen perusahaan untuk memperjuangkan cuti haid.

“Di bagian kru lapangan perempuan bukan hanya saya. Kami tiga orang. Saya memperjuangkan cuti haid. Alhamdulilah diterima,” katanya ditemui di kediamannya belum lama ini.

Posisinya sebagai Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) di PT CTLI, menuntut dirinya gencar melakukan advokasi kawan-kawannya.

Share :

Baca Juga

Kuasa hukum KPU Palu dan KPU Morowali, Muhammad Sidiq Djatola (kiri) bersama Julianer (kanan) di gedung MK/Ist

Morowali

Sengketa Pilkada Kota Palu dan Morowali Disetop, Kuasa Hukum KPU Apresiasi Hakim MK
Abdul Karim Aljufri hadiri konser BERAMAL di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Rabu malam (11/9/2024)/Ist (11/9/2024)

Morowali

Abdul Karim Aljufri Janji Atasi Masalah Listrik di Wita Ponda Morowali: Saya Tongkrongi Gedung PLN
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso melepas 22 unit mobil offroader di halaman Mapolda Sulteng, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu Jumat (28/1/22) pagi.

Morowali

Sambut HUT ke 27, Polda Sulteng Jelajah Tanah Tadulako Dengan Mobil Offroad
Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) JAMAN Morowali, Ikhsan Arisandi

Morowali

JAMAN Morowali Nilai Banyak Kejanggalan Atas Izin Tersus PT Tiran
Aksi demo pekerja kontraktor berujung ricuh di kawasan PT IMIP, Minggu (02/03/2025)/Ist

Morowali

PT IMIP Bakal Tempuh Jalur Hukum Buntut Tindakan Anarkis Pekerja Kontraktor
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono/Ist

Morowali

Diduga Pungli Sopir Truk, Kanit Gakkum Satlantas Polres Morowali Dicopot
Pakai Metode SRI, Petani di Bungku Timur Binaan PT Vale Hasilkan Padi 4,6 Ton Perhektar

Morowali

Pakai Metode SRI, Petani di Bungku Timur Binaan PT Vale Hasilkan Padi 4,6 Ton Perhektar
Kuasa hukum rumpun Pong Salamba, Ray Ichtiar Basya/Ist

Morowali

Polemik Sengketa Lahan di Seba-seba, Pong Salamba Sebut Belum Ada Itikad Baik dari PT Vale