HARIANSULTENG.COM, PALU– Produsen mobil listrik Tesla besutan Elon Musk akan masuk ke Indonesia untuk berinvestasi tahun ini.
Kerjasama itu berfokus lada peningkatan ekosistem baterai kendaraan listrik dan mobil listrik.
Rencana kerjasama itu sebagai bentuk pengembangan moda transportasi kendaraan listrik.
Selain itu juga sebagai upaya dalam menangani krisis iklim.
Organisasi lingkungan Jatam Sulteng dan Perkumpulan AEER kerjasama itu tidak menimbulkan permasalahan baru.
Perlu diketahui bahwa, nikel sebagai bahan baku pembuatan batrai kini meningkat peminatnya.
“Tesla dan Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan dampak buruk terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas pertambangan nikel. Pemenuhan kebutuhan baterai berbasis nikel harus mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal,” sebut Moh Taufik, Kamis (19/5/2022) malam.
Oleh karena itu, pihak Jatam Sulteng dan AEER pun mengirim surat kepada CEO Tesla, Elon Musk pada 11 Mei 2022.
Dalam surat itu, Jatam Sulteng dan AEER mengingatkan agar Elon Musk tetap memegang komitmen yang disampaikan dalam rapat pemegang saham tahunan Tesla pada September 2020 lalu.
Dimana dalam rapat tersebut, Elon Musk menawarkan kontrak jangka panjang bagi perusahaan yang dapat menambang nikel dengan syarat tidak mencemari lingkungan.
“Saya mengharapkan, penggunaan nikel asal Indonesia oleh Tesla agar tidak menerapkan metode Deep-Sea Tailings Placement (DSTP) untuk pembuangan limbah. Tailing dalam volume besar dengan potensi racunnya menjadi salah satu isu lingkungan penting dalam dunia pertambangan,” imbuhnya.