Home / Sigi

Rabu, 29 Desember 2021 - 14:51 WIB

Warga Stres Hingga Meninggal di Huntara, Penyintas Bencana di Sigi Minta Perhatian Jokowi

Penyintas bencana asal Sigi, Amir DM menghadiri konsolidasi bersama sejumlah aktivis di Kota Palu terkait penyediaan huntap, Selasa (28/12/2021)/hariansulteng

Penyintas bencana asal Sigi, Amir DM menghadiri konsolidasi bersama sejumlah aktivis di Kota Palu terkait penyediaan huntap, Selasa (28/12/2021)/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, SIGI – Seorang penyintas bencana di Sigi, Amir DM meminta perlindungan dan perhatian Presiden Joko Widodo.

Hal itu lantaran 3 tahun pascagempa, tsunami dan likuifaksi masih ada korban belum mendapat bantuan khususnya hunian tetap (huntap).

Bahkan, kata Amir, sejumlah warga di wilayahnya meninggal dunia karena stres di shelter pengungsian atau hunian sementara (huntara).

“Ada warga meninggal karena stres termasuk bunuh diri di pengungsian. Saya minta perhatian presiden. Tidak bakal selesai persoalan penyintas kalau begini terus. Laporan pemerintah daerah ke pusat seolah baik-baik semua,” ungkap Amir, Rabu (29/12/2021).

Baca juga  3 Tahun 10 Bulan Ambruk Akibat Gempa, Jembatan Palu IV Mulai Dibangun Kembali

Amir menilai Pemerintah Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi telah melakukan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurutnya, pemerintah daerah bertanggungjawab penuh mengingat status bencana di Palu, Sigi dan Donggala bukan kategori bencana nasional.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten tidak serius bahkan dianggap melanggar HAM. Banyak warganya meninggal di huntara karena tidak terurus dan mereka tidak tahu itu,” tegasnya.

Amir mengaku telah beberapa kali menyampaikan persoalan tersebut melalui radio namun tak pernah ada tindaklanjut.

Baca juga  Seorang Penambang Emas Ditemukan Tewas di Desa Oloboju Sigi, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan

Sehingga ia merasa pemerintah daerah tidak menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.

“Kebijakan semua di daerah. Tapi pemerintah daerah selalu bilang oh itu pusat, harus bermohon dulu. Perwakilan pemerintah pusat itu gubernur,” kata Amir.

“Gubernur bisa mengeksekusi, apalagi statusnya bencana daerah. Sudah tiga tahun menjelang empat tahun korban terus berjatuhan,” tuturnya menambahkan. (Fir)

Share :

Baca Juga

Muhammad J Wartabone hadiri zikir dan sholawat akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kabobona/Ist

Sigi

Muhammad J Wartabone Hadiri Zikir dan Sholawat Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kabobona
Komandan Korem 132/Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto membuka Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Saka Wira Kartika, Sabtu (3/2/2024)/hariansulteng

Sigi

Buka Persami Pramuka SWK di Sigi, Danrem 132/Tadulako Ajak Generasi Muda Mencintai Alam
Ibu Cici Triana, Isrini saat ditemui di kediamannya di Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sabtu (17/6/2023)/hariansulteng

Sigi

Anaknya Tewas Terbakar di Sigi, 3 Bulan Ibu Korban Terkatung-katung Tuntut Pengusutan Pelaku
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapata sambangi Kantor Walhi Sulteng di Jl Maleo, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Minggu (19/12/2021)/Ist

Sigi

Picu Banjir, Bupati Sigi Tegaskan Tolak Tambang Ilegal Dongi-Dongi
6 Kecamatan di Sigi Gelap Gulita Akibat Angin Kencang dan Hujan DerasĀ 

Sigi

6 Kecamatan di Sigi Gelap Gulita Akibat Angin Kencang dan Hujan Deras
Polres Sigi gelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Cici Triana pada 28 Juli 2023/hariansulteng

Sigi

Belum Lengkap, Jaksa Kembalikan Berkas Perkara Kasus Pembunuhan Wanita di Sidondo Sigi ke Polisi

Ekonomi

Harga Telur Ayam di Sigi Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru
Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Toto Nurwanto kunjungi Pos Sekat Madago Raya, Sabtu (8/1/2022)/Ist

Parigi Moutong

Kunjungi Pos Madago Raya, Brigjen Toto Ingatkan Prajurit Tak Arogan ke Masyarakat