HARIANSULTENG.COM – Partai Perindo se-Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) bertajuk “Bersatu Menangkan Partai Perindo di Pemilu 2024”.
Namun sejumlah hal terjadi dalam acara yang berlangsung di Hotel Best Western, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu tersebut pada Senin (14/8/2023).
Kejadian pertama yakni pembukaan Rakerwil Perindo se-Sulteng molor selama satu jam dari jadwal pukul 9.00 Wita.
Selain itu, sound system tidak berfungsi alias mati saat kader Perindo ingin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Alhasil, para kader termasuk Ketua DPP Perindo Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Ronny Tanusaputra melantunkan Indonesia Raya tanpa diiringi instrumen lagu.
Sound system baru berfungsi ketika kader Perindo menyanyikan mars Partai Perindo secara serentak sambil mengepalkan tangan.
“Kegiatan hari ini memang tidak maksimal. Atas nama dewan pimpinan wilayah saya memohon maaf. Kami akan melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan. Untuk event-event kegiatan begini harus lebih profesional,” ucap Ketua DPW Perindo Sulteng, Mahfud Masuara dalam sambutannya.
Mahfud mengatakan, untuk memajukan sebuah organisasi apalagi partai politik lebih membutuhkan orang berkarakter dan disiplin ketimbang orang pintar.
Sebab baginya, setiap orang terlahir dari nol dan bisa belajar untuk memperkaya pengetahuan yang dia miliki.
“Disiplin itu karakter. Kalau kita tidak disiplin, tujuan kemenangan, tujuan mau pintar itu hanya menjadi retorika kosong belaka,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Perindo Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Ronny Tanusaputra merasa kecewa terhadap pembukaan rakerwil di Sulteng.
Ia menyoroti molornya waktu pembukaan. Padahal, kata dia, Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Perindo sangat disiplin dan menghargai waktu.
“Saya ingin tahu sampai di mana kondisi di Sulteng, baik dari struktur maupun strategi pemenangan yang digaungkan bappilu. Tetapi tadi pagi terus terang saya kecewa karena undangan itu jam sembilan. Kalau ada ketum pasti sudah selesai. Sebab selama saya mengikuti beliau, tidak ada waktu satu menit pun yang terlewatkan,” jelas Ronny.
Ronny menjelaskan, dirinya mendapat tugas dari DPP Perindo untuk melakukan penguatan struktur partai di semua tingkatan seluruh Indonesia.
Olehnya, kedisplinan menjadi hal paling mendasar dalam mencapai tujuan khususnya meraih kemenangan pada Pemilu 2024.
“Harus mau berkorban. Partai bukan hanya tanggung jawab ketua umum, nggak ada itu. Begitu masuk partai berarti sudah kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan ketua umum,” terangnya.