Bagi Richard, pemilihan gubernur, wali kota maupun bupati menjadi momentum penting untuk mengatasi berbagai masalah yang selama ini menghantui.
Masyarakat Morowali khususnya yang tinggal di sekitar kawasan industri, harus mengecek pemahaman setiap kandidat soal tata kelola pertambangan.
Latar belakang maupun visi misi dari masing-masing paslon dapat menjadi rujukan masyarakat sebelum menentukan pilihannya di bilik suara.
Richard pun mengutip perkataan Harold Laswell yang menyebut bahwa politik adalah “siapa yang mendapat, apa yang didapat, kapan mendapatnya, dan bagaimana caranya”.
“Ini pertaruhan. Masyarakat mendapatkan apa dari pilkada? Jangan hanya terjebak pada euforia kemenangan, yang penting jagoannya menang. Masyarakat akan rugi selama 5 tahun jika tidak ada efek dari kemenangan itu,” tutur Richard.
Menurutnya, para pasangan calon bisa menarik simpati pemilih dan meraup kantong-kantong suara di kawasan industri melalui isu-isu populis.
“Contohnya berkaitan dengan perburuhan. Bagaimana kandidat mendorong ada perbaikan terhadap K3 dan upah minimum sektoral sesuai dengan aspirasi buruh. Isu-isu semacam ini harus ditampung. Istilahnya belanja masalah harus sampai pada persoalan tersebut,” tuturnya.
(Red)