HARIANSULTENG.COM, SIGI – Masyarakat Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih bertahan di tenda darurat pascagempa magnitudo 5,3 pada 6 Agustus 2023 kemarin.
Berdasarkan laporan sementara BPBD Sulteng, Senin (7/8/2023), para pengungsi tersebar di sejumlah titik di Desa Kamarora, Kecamatan Nokilalaki.
“Pengungsi di Desa Kamarora A sebanyak 38 KK dan 101 KK di Desa Kamarora B,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus.
Akris menambahkan, dari 210 jiwa pengungsi di Desa Kamarora A, 13 di antaranya merupakan bayi, 20 balita dan 11 lansia.
Sementara di Desa Kamarora B terdapat masing-masing 9 bayi, 27 balita, 51 anak-anak serta 61 lansia.
BPBD Sulteng hingga kini masih terus melakukan proses assessment bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.
“Kebutuhan mendesak saat ini selimut dan kelambu, makanan siap saji dan tenda terpal. Masyarakat diimbau tetap waspada karena masih terjadi gempa susulan,” ucap Akris.
Sebelumnya, gempa bumi secara beruntun mengguncang sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada Minggu (6/8/2023).
Gempa pertama terjadi pukul 9.44 Wita dengan magnitudo 5,3 berpusat di darat 47 km Timur Laut, Kabupaten Sigi.
Getaran gempa turut dirasakan di wilayah Kota Palu, Kabupaten Poso hingga Parigi Moutong mulai skala III – IV MMI.
Gempa ini dipicu karena aktivitas sesar aktif Sesar Palolo Graben yang membentang mulai dari Bora, Sigi hingga ke Wuasa, Poso. (Bal)