HARIANSULTENG.COM – Pakar kebencanaan dari Universitas Tadulako (Untad), Abdullah mengulas tentang rentetan gempa di Sulawesi Tengah hari ini, Minggu (6/8/2023).
Gempa pertama terjadi pada pukul 9.44 Wita dengan magnitudo 5,3 berdasarkan berpusat di darat 47 km Timur Laut, Kabupaten Sigi.
Getaran gempa turut dirasakan di wilayah Kota Palu, Kabupaten Poso hingga Parigi Moutong mulai skala III – IV MMI.
Gempa ini dipicu karena aktivitas sesar aktif yang oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutnya Sesar Graben Palolo.
Pascagempa magnitudo 5,3 tersebut, BMKG mencatat telah terjadi 21 kali aktivitas gempa susulan.
“Sesar Palolo atau BMKG menyebutnya Graben Palolo ini sesar aktif, dapat dikatakan sesar sekunder dari Palu-Koro,” kata Abdullah.
Ia menjelaskan bahwa Sesar Palolo membentang mulai dari Bora, Kabupaten Sigi hingga ke Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Abdullah menyebut tersebut pernah memicu gempa terbesar di Poso selama 20 tahun terakhir pada 2017 dengan magnitudo 6,6.
Alih-alih mengistilahkannya sebagai siklus, Abdullah berpandangan bahwa Sesar Palolo merupakan sesar aktif yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan gempa yang signifikan.
“Gempa hari ini dan gempa terbesar di Poso tahun 2017 sama-sama karena Sesar Palolo. Sepanjang yang terbesar itu magnitudo 6,6 di Poso,” jelasnya.
“Sesar Palolo tidak melewati di permukiman yang padat. Gempa magnitudo 5,3 tidak terlalu berdampak pada kerusakan. Jika ada rumah yang rusak, kemungkinan kualitas rumahnya yang biasanya semi permanen,” katanya menambahkan. (Bal)