HARIANSULTENG.COM, NASIONAL – Sebuah video tanah bergerak pascagempa magnitudo 6,1 di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) beredar di sosial media.
Fenomena tanah bergerak itu disebut-sebut mirip likuifaksi seperti saat gempa di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018.
Dalam video berdurasi 59 detik diterima HarianSulteng.com, tampak tanah berwarna kecoklatan bergerak dari arah ketinggian.
Tanah layaknya lumpur tersebut turun dengan pergerakan cepat hingga merobohkan sebuah pohon kelapa
di hadapannya.
Terkait kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun memberikan penjelasan.
Berdasarkan pemetaan melalui udara, didapatkan adanya beberapa titik longsoran di hulu Tamalau yang kemudian masuk ke sungai dan terbawa ke hilir.
Dari hasil pengamatan tersebut, BNPB memastikan bahwa kejadian itu merupakan banjir lumpur dan bukan likuifaksi.
Hal itu disampaikan BNPB melalui akun terverifikasi @bnpb_indonesia, Minggu (27/2/2022).
Dalam unggahannya, BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum diketahui pasti kebenarannya.
“Dari temuan fakta hasil kaji cepat dan pemetaan tersebut, maka fenomena yang terjadi di Pasaman bukanlah likuifaksi, tetapi banjir lumpur akibat longsor yang terjadi di hulu,” tulis @bnpb_indonesia. (Amd)