HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Amirudin, seorang petani di Desa Baho Makmur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah diduga mendapat penganiayaan dari seorang oknum prajurit TNI berinisial A.
Diceritakan Amirudin, kejadian itu berawal dari perselisihan terkait dugaan penyerobotan lahan kebun milik korban.
Pada Jumat (28/7/2023), ia mengunjungi kebunnya di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.
Amirudin melihat oknum TNI berinisial A tersebut dan menegurnya karena diduga telah melakukan penyerobotan lahan miliknya dengan cara meratakan areal kebun menggunakan alat berat.
“Banyak tanaman saya ikut tergusur,” ujarnya, Senin (31/7/2023).
Akan tetapi, terang Amirudin, sang oknum TNI tidak terima dan berdalih bahwa lahan kebun itu miliknya.
Keduanya lalu terlibat cekcok hingga Amirudin mengaku mendapat tindakan kekerasan fisik dari sang oknum TNI.
“Saya dicekik dan leher saya dipelintir, tubuh saya dibanting ke tanah. Saat terjatuh perut saya diinjak-injak,” katanya.
Dalam keterangan resminya, Komandan Kodim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki telah mengambil langkah-langkah penyelesaian permasalahan kontak fisik antara Amirudin dan salah satu anggotanya.
“Tadi kami sudah bersilaturahmi ke rumah beliau dalam rangka penyelesaian perselisihan. Ini sebagai komitmen kami untuk hadir secara langsung dalam mencari penyelesaian yang harmonis dan menjaga hubungan baik antara TNI dan masyarakat,” kata Alzaki.
Ia menyatakan telah memerintahkan jajarannya untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap terduga pelaku.
“Langkah tegas ini menunjukkan komitmen dalam menjalankan proses hukum secara transparan dan adil. Tak hanya komitmen TNI dalam melayani dan melindungi masyarakat, tetapi juga memperkuat kepercayaan dan kebersamaan antara kedua belah pihak,” jelas Alzaki. (Bal)