Jika dikalikan 4 hari, maka dana yang beredar di Kota Palu selama empat hari sebesar sekitar Rp12 miliar. Itu tidak termasuk akomodasi, transportasi dan lain-lainnya.
Munas ini akan berdampak pada daerah karena akan mendorong penyelesaian masalah pasca bencana seperti pemenuhan huntap melalui kegiatan Kahmi Peduli dan juga akan menjadi ajang pencitraan positif bagi daerah pasca konflik di Poso.
Selain itu, dengan menjadi tuan rumah Munas XI KAHMI, Sulawesi Tengah juga akan menjadi pusat perhatian politik nasional bahkan internasional, karena dihadiri juga oleh perwakilan KAHMI dari tujuh negara di dunia.
Dalam politik nasional, akan tampil beberapa tokoh yang digadang-gadang menjadi calon Presiden atau wakil presiden.
Bahkan Munas juga akan mendukung beberapa kesepakatan yang dicapai dalam G 20 di Bali dan kesepakatan investasi untuk Provinsi Sulawesi Tengah.
Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Tengah dan Panitia Munas XI KAHMI, bertekad melaksanakan Munas ini dengan baik, berkualitas dan tepat waktu.
Munas akan menghasilkan produk pemikiran dan program strategis bagi Indonesia dan Sulawesi Tengah.
Dalam hal penggunaan anggaran, MW dan Panitia akan membelanjakan secara transparan, akuntabel dan sesuai kebutuhan.
Penggunaan anggaran akan didampingi langsung BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah.