Home / Morowali

Minggu, 5 Januari 2025 - 18:59 WIB

Kesaksian Buruh dan Potret Buram Industri Nikel di Morowali

Pekerja PT IMIP sesaki Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Oktober 2024/hariansulteng

Pekerja PT IMIP sesaki Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Oktober 2024/hariansulteng

Unit kerja di furnace, risikonya sangat tinggi. Kerja di dekat suhu di atas rata-rata. ‘’Kami bekerja 8 jam dengan suhu panas debu, dan asap tapi APD seadanya,’’ tekannya dengan nada tinggi.

Perusahaan menjanjikan jika pandemi Covid-19 normal kembali, maka akan dikembalikan pada jam kerja seperti sebelumnya. Namun sampai hari ini, janji itu tak kunjung dipenuhi.

Masih menurut Michael, selain fasilitas dan keselamatan kerja, perusahaan cenderung mengekang hak berserikat.

“Melarang secara langsung memang tidak pernah. Tapi larangan dalam bentuk lain sangat terasa,” katanya.

Misalnya, jika ketahuan ikut serikat buruh diancam dimutasikan. Didemosi atau dipersulit bahkan ada yang diintimidasi.

Michael yang tergabung dalam Serikat Pekerja Industri Morowali (SPIM), mengaku kerap menyampaikan masalah buruh ke atasannya. Namun aspirasi mereka tidak pernah disahuti.

Nyaris setiap hari selalu ada problem buruh yang disampaikan. Mulai dari PHK, sanksi yang tidak masuk akal. Misalnya duduk menunduk dibilang tidur. Itu bisa berbuah sanksi.

Baca juga  PT IMIP Buka Suara soal Tewasnya Belasan Pekerja Akibat Ledakan Tungku Smelter

“Ini sanksi akal-akalan untuk menghalangi orang yang ketahuan berserikat,” pungkas ayah empat anak ini.

Di depan tungku smelter yang menyala, Michael berdiri setiap hari. Keringat bercucuran. Tanpa perlindungan yang layak. Dengan tubuhnya sendiri menahan panas. Itu dilakukan tak hanya demi nafkah keluarga. Tapi demi devisa. Demi negara yang tak peduli pada orang-orang seperti dirinya.

Buruh Perempuan Mengalami Serangan Seksual

Perlakuan buruk terhadap buruh adalah cermin ketidakadilan yang merendahkan martabat pekerja. Sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang tidak manusiawi.

Yunita Hartina, buruh perempuan yang bekerja di kantin WNA China di perusahaan PT DSI mengaku kerap mengalami serangan seksual.

Bentuk serangan yang dialaminya, mulai meremas payudara, memukul bokong hingga sengaja menyenggol bagian tubuh tertentu.

Buruh perempuan yang lain, juga kerap mengalami serangan serupa. “Ini yang tindakan fisik. Belum yang nonverbal. Disiul-siul atau memperlihatkan gesture yang tidak pantas,” ungkap Yunita yang ditemui di kediamannya.

Baca juga  Menyoroti 100 Hari Kepemimpinan Gubernur Sulteng

Ia menambahkan, hingga kini masih shock mengalami peristiwa tersebut. “Tiba-tiba ada orang muncul langsung memegang payudara, kita jadi trauma,” katanya.

Peristiwa itu bahkan terus terulang. Selalu dilaporkan tapi tidak ada tindakan sanksi. “Biasanya kita laporkan ke atasan. Pelakunya dipanggil. Hanya diperingati. Setelah itu, tidak ada tindakan apa-apa,’’ ujar ibu empat anak ini.

Akibatnya, serangan seksual terus saja terulang karena tidak ada efek jera. Peristiwa-peristiwa tersebut menurut dia, selalu menghantuinya hingga kini.

Soal cuti haid juga sempat bermasalah. Pernah, dua rekannya mengurus cuti. Hanya satu orang yang diizinkan.

Pengalaman lain, para pemegang cuti hamil gajinya dipotong sebesar Rp400 ribu untuk izin cuti dua hari. Hak-hak buruh perempuan ini yang diperjuangkannya. Hingga akhirnya manajemen melunak.

Namun ia menambahkan, saat ini banyak buruh perempuan yang memilih tidak mengambil cuti haid.

Share :

Baca Juga

Komandan Kodim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki bersama sang istri membagikan paket sembako kepada sejumlah warga di wilayahnya/Ist

Morowali

Dandim 1311/Morowali Bagikan Paket Sembako ke Masyarakat Desa Bahomante dan Larobenu
Pekerja PT IMIP sesaki Jalan Trans Sulawesi, Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Senin (28/10/2024)/hariansulteng

Morowali

Kebobrokan Manajemen K3 PT IMIP di Mata Serikat Buruh
Iksan Baharudin Abdul Rauf/Ist

Morowali

Mantap Maju Pilkada 2024, Iksan Abdul Rauf Beberkan Program Andalan Jika Jadi Bupati Morowali
Pakai Metode SRI, Petani di Bungku Timur Binaan PT Vale Hasilkan Padi 4,6 Ton Perhektar

Morowali

Pakai Metode SRI, Petani di Bungku Timur Binaan PT Vale Hasilkan Padi 4,6 Ton Perhektar
Banjir merendam dua desa di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (16/03/2025)/Ist

Morowali

Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Walhi Serukan Moratorium Pertambangan Nikel di Bahodopi
Taslim dan Asgar Ali saat mendaftar ke KPU Morowali, Kamis (29/8/2024)/Ist

Morowali

Maju Periode Kedua, Taslim Bakal Lanjutkan Program Pro Rakyat Jika Kembali Pimpin Morowali
Pimpinan Kabupaten Jaringan Kemandirian Nasional (DPK JAMAN) Kabupaten Morowali Ikhsan Arisandhy/istimewa

Morowali

JAMAN Morowali Dukung Sikap Gubernur Sulteng Terkait KK PT Vale
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso melepas 22 unit mobil offroader di halaman Mapolda Sulteng, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu Jumat (28/1/22) pagi.

Morowali

Sambut HUT ke 27, Polda Sulteng Jelajah Tanah Tadulako Dengan Mobil Offroad