HARIANSULTENG.COM, PALU – Pemerintah Kota Palu melaksanakan kegiatan ziarah dan tabur bunga mengenang 5 tahun bencana alam gempa, tsunami, dan likuifaksi, Kamis (28/9/2023).
Kegiatan itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal bencana (28 September 2018) sekaligus memperingati HUT Kota Palu ke-45.
Ziarah dan tabur bunga tersebut dilakukan di sejumlah lokasi bekas terdampak seperti Pantai Talise, Kelurahan Balaroa dan Petobo.
“Kegiatan hari ini, kita memulai dengan Salat Subuh berjamaah di halaman kantor Wali Kota. Dilanjutkan zikir bersama dan kita lanjut ziarah di beberapa titik,” ujar Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.
Dirinya meyakini korban-korban yang dipanggil oleh Allah SWT disebabkan karena bencana alam 2018 silam, semuanya mati dalam keadaan Syahid.
“Sehingga tidak ada tempat bagi mereka kecuali kemuliaan Surga-Nya Allah SWT,” ucapnya.
Hadianto menuturkan, perjalanan menuju titik ziarah dan tabur bunga ini untuk mengingat dan menyadarkan kembali bahwa Kota Palu sangat rentan terhadap bencana alam.
“Perjalanan ini mengingatkan kita untuk selalu waspada dan siaga, serta menyiapkan diri sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Hadianto juga menyatakan bahwa sejauh ini proses recovery pascabencana alam di Kota Palu cukup berjalan dengan baik.
“Karena memang target waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sebagai pelaksana seluruh rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Pasigala khususnya Kota Palu, yakni Maret 2024 diharapkan semua sudah bisa selesai,” kata Hadianto. (Mrj)