HARIANSULTENG.COM, Palu – Mirzani Wasirah Siddiqah, bocah berusia 8 tahun ikut serta dalam Kejuaraan Terbuka Panjat Tebing Buatan (KTPTB) tingkat nasional di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan itu diselenggarakan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Galara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad).
Bocah perempuan akrab disapa Nona itu dikenal sebagai atlet panjat tebing junior di Makassar, Sulawesi Selatan.
Bersama sang ayah, Nona berangkat menuju Kota Palu, Kamis (18/11/2021), empat hari sebelum kejuaraan.
Nona selama ini rutin ikut latihan bersama Dimitri Climbing Club, sebuah organisasi panjat tebing di Kota Daeng Makassar.
Saat ditemui di lokasi lomba, Nona mengaku bercita-cita ingin menjadi seorang atlet panjat tebing.
“Suka olahraga panjat tebing sejak umur enam tahun. Sering latihan di Hertasning Makassar,” kata Nona, Selasa (23/11/2021).
Di KTPTB Mapala Galara FEB Untad, siswi kelas tiga SD Gunung Sari 2 Makassar itu ikut di kelas kategori Lead Putri.
Lead climbing merupakan kategori kompetisi panjat tebing di mana pemanjat memasang peralatan pengaman dan diamankan seorang belayer dari bawah.
Penilaian kategori ini ditentukan dari titik tertinggi yang dicapai pemanjat berdasarkan waktu tercepat.
Alokasi waktu diberikan sekitar 5-7 menit dalam setiap pemanjatan, tergantung dari ketinggian dinding dan kesulitan jalur.

Nona (kanan) bersama Ketua Panitia Pelaksana KTPTB Mapala Galara FEB Untad, Asmarini (kiri)/hariansulteng
Nona sebelumnya telah bertanding di hari pertama namun harus gugur karena kehabisan waktu.
Meski masih belia, anak bungsu dari empat bersaudara itu merasa tak canggung bertanding dengan puluhan peserta yang berusia jauh di atasnya.
Bakat nona di bidang panjat tebing diakuinya juga tidak terlepas dari didikan sang ayah, Muhammad Siddik.
Ayah Nona dulunya merupakan seorang pegiat panjat tebing dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Pecinta Alam Chatulystiwa.
Didirikan tahun 1979, Chatulystiwa termasuk sebagai organisasi pecinta alam tertua di Makassar.
“Olahraga panjat tebing ini ayah yang kenalkan dan saya suka. Ayah dulu juga pemanjat,” tutur Nona.(hs)