HARIANSULTENG.COM, PALU – Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah bersama Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tengah (KPU Sulteng) menggelar pendidikan politik kepada pemilih pemula.
Kegiatan itu berlangsung di Aula Gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu, Jalan Jamur, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Pendidikan politik terpadu untuk pemilih pemula ini guna mencegah tebaran berita bohong atau hoaks selama tahapan Pemilu 2024.
“Kami mendorong calon pemilih pemula untuk ikut pro aktif dalam politik. Salah satunya dengan ikut berpartisipasi pada pemilihan umum dan tidak terjebak pada golput,” kata Kepala Sekolah MAN 1 Palu Muhammad Ans,” Rabu (15/6/2022).
Pendidikan politik terpadu ini juga turut dihadiri Kepala Sub Bagian Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat KPU Sulawesi Tengah, Cherly Trisna Ilyas dan akademisi Prodi Pemikiran Politik UIN Datokarama, Fachrisa Ariayadi.
Pada kesempatan itu, Fachrisa mengajak pemilih pemula pro aktif dan bersama-sama menyaring arus informasi seputar pemilu di media sosial.
Sebab, selama tahapan pemilu kerap tersebar berita-berita tidak masuk akal sehingga berbahaya bagi pengembangan demokrasi.
“Semua informasi tidak boleh langsung di yakini begitu saja tetapi perlu dikroscek kebenarannya. Ada banyak cara, seperti memilih sumber informasi pemberitaan pada kanal-kanal terpercaya. Misalnya situs KPU atau kanal dari PPI,” terang Fachrisa.
Hal senada juga disampaikan Kajur Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Fitriningsi.
Menurutnya, pendidikan politik terpadu sebagai rangkaian dari peningkatan mutu civitas akademik di PPI khususnya dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi.
“Pendidikan politik sebagai sedikit usaha kecil yang berusaha kami tularkan pada generasi masa depan di MAN 1 Palu. Kegiatan ini setidaknya mampu mencegah berita-berita hoaks dikalangan pemilih pemula menjelang pemilu 2024,” ujar Fitriningsi. (Rmd)