HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Ibu korban penembakan di Parigi Moutong (Parimo), Rosmawati masih tak menyangka anaknya akan menjadi korban saat demo tolak tambang berujung ricuh dengan aparat kepolisian.
Korban bernama Erfaldi (21) tewas bersimbah darah karena terkena tembakan di sekitar lokasi bentrokan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parimo, Sabtu (12/2/2022) malam.
Dalam unggahan Instagram @aliansi_rakyat_tani, ibunda Erfaldi, Rosmawati menuntut pelaku penembakan diberi hukuman seberat-beratnya.
“Anakku terbunuh. Saya mohon orang-orang yang melakukan itu dihukum seberat-beratnya, karena nyawa anak saya tidak bisa digantikan dengan apapun. Saya mohon,” kata Rosmawati.
Diketahui, warga Parimo melakukan aksi demo penolakan terhadap perusahaan tambang PT Trio Kencana dengan memblokir jalan.
Sebab, aktivitas PT Trio Kencana dinilai memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya di Kecamatan Kasimbar, Tinombo Selatan dan Toribulu.
Karena pemblokiran jalan berlangsung hingga malam, polisi membubarkan massa dengan melepaskan water cannon dan gas air mata.
Dalam kejadian itulah Erfaldi ditemukan tewas bersimbah darah akibat mengalami luka tembak. (Sub)