HARIANSULTENG.COM – PSSI merespons kekecewaan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura terkait proses seleksi pemain babak kualifikasi (BK) cabang olahraga (cabor) sepak bola pada PON 2024.
Sekretaris Asprov PSSI Sulteng, Harry Sumampouw juga menanggapi langkah KONI Sulteng yang tidak akan mengikutkan cabang olahraga sepak bola dalam ajang BK PON.
“Kami ingin menyampaikan agar tidak ada anggapan negatif terhadap Asprov PSSI Sulteng dalam proses seleksi pemain Cabor sepakbola BK PON,” ucapnya, Kamis (14/9/2023).
Ia memastikan Asprov PSSI Sulteng telah mengikuti prosedur ketentuan dari KONI dalam dalam proses rekrutmen, baik pelatih maupun pemain terkait pembentukan skuad tim sabor sepak bola.
Ketentuan tersebut yaitu melakukan seleksi pelatih yang diselenggarakan oleh Bidang Prestasi KONI Sulteng.
“Kami juga telah mengikutkan pelatih berlisensi A dan B Diploma yang ada di Sulteng,” jelas Harry.
Terkait perekrutan pemain, pihaknya telah menjalankan 4 tahapan seleksi ketat, mulai dari seleksi saat Porprov di Banggai, seleksi terbuka yang diikuti 127 bakat yang langsung dibuka oleh Bidang Prestasi KONI Sulteng, tahap penyusutan dari 53 menjadi 35 pemain, dan penyusutan akhir menjadi 27 pemain.
“Selama ini staf pelatih masih menjalankan sistem promosi-degradasi, sekalipun pemain sudah dalam masa training center (TC). Dalam seluruh tahapan seleksi yang ketat ini, kami selalu menjaga netralitas agar tidak ada intervensi, dan kami sepenuhnya mempercayakan pemilihan pemain kepada staf pelatih,” terang Harry.
Harry menambahkan, Ketua Asprov PSSI Sulteng, Hadianto Rasyid pada bulan lalu memerintahkan untuk segera menjalankan TC sampai dengan pemberian uang saku pemain dan pelatih masih menggunakan dana asprov.
Kemudian guna menghindari dugaan adanya pemain yang dititipkan dalam tim, PSSI Sulteng menunjuk seorang pelatih kepala yang berdomisili di luar Sulawesi Tengah untuk memastikan netralitas dalam pemilihan pemain.
“Kami mempertimbangkan bahwa saudara Zulkifli Syukur telah memiliki lisensi A diploma, serta memiliki pengalaman yang luas saat bermain di Liga 1 dan skuat Timnas Indonesia. Begitu juga dalam penunjukan asisten pelatih, asprov sangat selektif,” ujarnya.
“Kami berharap jika ada masalah terkait persiapan tim BK PON, Asprov PSSI Sulteng dan staf pelatih siap berkomunikasi langsung dengan KONI Sulteng sebagai induk olahraga untuk duduk bersama dan mencegah terjadinya miskomunikasi,” kata Harry. (Bal)