HARIANSULTENG.COM, PALU – Sekelompok massa mengatasnamakan ‘Aliansi Jaga Aqidah’ menggelar aksi demonstrasi menolak rencana Festival Persahabatan Palu, Jumat (17/01/2025).
Festival ini rencananya digelar di Lapangan Vatulemo Palu pada 30 Januari-2 Februari 2025 dengan menghadirkan Peter Youngren, pendiri sebuah organisasi Kristen internasional.
Massa aksi menilai kegiatan itu berpotensi mengganggu harmoni keagamaan dan dapat merusak aqidah umat Islam.
“Kami menolak pelaksanaan Festival Persahabatan Palu 2025 dan meminta untuk mencabut baliho festival yang tersebar di berbagai titik di Kota Palu,” ujar koordinator aksi Ari Fachri, saat unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Palu.
Ari mengatakan, menilai promosi festival sangat berlebihan dan mengancam toleransi umat beragama di Sulawesi Tengah.
Perwakilan masa aksi lainnya, Ustaz Hartono menyatakan kegiatan itu merupakan ancaman bagi keberlangsungan toleransi di Sulawesi Tengah. Mereka meminta agar pemerintah lebih tegas dalam menyikapi kegiatan serupa di masa mendatang.
Kegiatan Festival Persahabatan saat ini menuai polemik di masyarakat. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu meminta agar penyelenggara Festival Persahabatan Palu agar meninjau kembali tempat pelaksanaannya.
“Dari berbagai referensi, kami dapatkan info kalau Peter ini ternyata seorang tokoh agama yang melakukan pengobatan dengan pendekatan agama. Olehnya itu, kami minta agar tempat pelaksanaan boleh di Kota Palu, tapi jangan di lapangan fasilitas publik,” kata Ketua Pimpinan Daerah Kota Palu, Muh Yunus Gaffar S, Ahad (12/01/2025.
Imbauan yang sama juga disampaikan Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Sulawesi Tengah (FKUB Sulteng).
“Kami menyarankan agar kegiatan ini dilaksanakan di tempat yang lebih tertutup, seperti Lapangan Gelora Bumi Kaktus (GBK), Lapangan Mako Brimob Petobo, atau lapangan lainnya yang lebih terkontrol,” kata Ketua FKUB Sulteng, Zainal Abidin di Palu, Senin (13/01/2025).
(Fat)