HARIANSULTENG.COM, PALU – Peristiwa bentrok antarkelompok di Pasar Inpres Manonda menjadi headline banyak media arus utama di Sulawesi Tengah.
AAliansi Jurnalis Independen (AJI) meminta jurnalis dan media menerapkan prinsip jurnalisme damai dalam memberitakan peristiwa tersebut.
Ketua AJI Palu, Yardin Hasan mengatakan bahwa pihaknya banyak menerima keluhan publik terkait karya jurnalistik yang dianggap memberi ruang pada meluasnya eskalasi dengan penggunaan diksi dan terminologi yang tidak berorientasi pada jurnalisme damai.
Olehnya, prinsip jurnalisme damai dinilai penting diterapkan untuk menurunkan tensi sekaligus mengantisipasi konflik membesar.
“Aksi kriminal di Pasar Inpres Manonda perlu disikapi bijak oleh media dengan menghadirkan pemberitaan yang mendorong terciptanya rasa aman bagi publik di Kota Palu dan sekitarnya,” kata Yardin Hasan dalam rilis resminya, Minggu (20/8/2023).
Bentrokan di Pasar Inpres Manonda, Kota Palu pada 19 Agustus 2023 mengakibatkan 2 orang dari masing-masing kelompok mengalami luka-luka.
Menurut Yardin, jurnalisme harus menjadi bagian dari solusi atas problem yang terjadi di masyarakat, bukan membangun narasi yang memecah belah antarkelompok dengan menggunakan diksi yang berpotensi melanggengkan perlawanan pada pihak-pihak yang berseteru.
Selain menjaga keselamatan diri, ia mengingatkan jurnalis wajib mengindahkan kode etik jurnalistik sebagai pedoman moral dalam menyajikan pemberitaan.
Dalam peristiwa bentrok antarkelompok tertentu, media diharapkan tidak membangun narasi yang justru berpotensi menyulut eskalasi kelompok-kelompok bertikai dengan menyebut etnis, agama maupun latarbelakang sosial yang tidak ada sangkut pautnya dengan inti masalah.
“Pemberitaan harus berperspektif jurnalisme damai dengan reportase yang membangun optimisme serta dampak yang terjadi dengan bahasa yang terukur. Wawancarai narasumber kredibel, yang memahami permasalahan baik dari aspek peristiwa maupun keilmuan,” jelasnya.
Bentrokan di Pasar Inpres Manonda ini juga telah menjadi perbincangan hangat terutama di media sosial.
Namun AJI Palu mengingatkan jurnalis tidak mengambil informasi yang bersumber dari media sosial tanpa diverifikasi kebenarannya.
“Tidak mengamplikasi informasi terkait peristiwa di Pasar Inpres Manonda yang masih sumir, serta memberlakukan self control di redaksi masing-masing. Kami mengajak bersama-sama para pihak mendorong terciptanya kedamaian dan rasa aman bagi publik,” pungkas Yardin. (Red)