HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memimpin langsung jalannya apel bersama Satuan Tugas (Satgas) Pancasila se-Kota Palu, Selasa (18/4/2023).
Dalam arahannya, Hadianto menyampaikan bahwa apel bersama ini merupakan apel perdana yang dilaksanakan bersama Satgas Pancasila.
Ia berharap apel bersama tersebut dapat terus berjalan dalam setiap menjelang hari-hari besar seperti Hari Raya Idulfitri.
“Bukan hanya hari besar agama Islam saja, tetapi hari-hari besar agama lain juga,” katanya.
Oleh karena itu, ia menekankan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu untuk memperhatikan hari-hari guna pelaksanaan apel bersama Satgas Pancasila.
Sehari sebelumnya, Hadianto juga telah memimpin apel siaga bersama personel Polresta Palu dalam menghadapi mudik lebaran tahun 2023.
Menurutnya, ada beberapa pesan-pesan yang tersampaikan secara umum oleh Pemerintah Pusat melalui apel yang dilaksanakan secara serentak tersebut.
Di antaranya mulai dari persoalan keamanan wilayah, masalah ketertiban hingga menyangkut kebersihan.
Ketiga hal tersebut menjadi fokus dari amanah Mendagri kepada seluruh pemerintah daerah termasuk Kota Palu.
“Kita Pemerintah Kota Palu memiliki beberapa Satgas. Kemarin kita sudah melaksanakan apel bersama Satgas kebersihan bersama Dishub dan Pol PP. Ini terkait masalah kebersihan, ketertiban lalu lintas, dan ketertiban umum,” ungkap Hadianto.
Hadianto mengatakan, pihaknya mengundang Satgas Pancasila sudah termasuk personel bhabinkamtibmas dan babinsa, bersama seluruh Kapolsek berkaitan dengan ketertiban kewilayahan.
Satgas ini atanya bentuk oleh Pemerintah Kota Palu yang awalnya adalah K5 guna mendorong para Satgas menjaga wilayahnya dengan lima perspektif, salah satu di antaranya menyangkut kebersihan dan keamanan.
Pada 2021, Satgas K5 dirubah menjadi Satgas Anti Narkoba yang tujuannya fokus terhadap tingginya aktivitas narkoba di Kota Palu.
Setelah itu, Pemkot Palu mengubah Satgas Anti Narkoba menjadi Satgas Pancasila yang juga memperhatikan masalah lain, seperti mengenai toleransi, kerukunan, ketertiban, keamanan, dan semua hal.
“Kita berusaha membangun rasa nasionalitas yang tinggi. Pesan-pesan ini harus tersampaikan, karena Palu adalah kota yang sangat majemuk, yang perlu dipahami dan diterima bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa lagi dihindari. Perbedaan itu adalah sesuatu yang harus diterima dalam semua perspektif apapun, baik itu etnik, agama, dan lainnya,” jelasnya.
Ia mengatakan pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri untuk membangun kesepahaman terkait kemajemukan itu.
Oleh karena itu, kata Hadianto, dalam menyambut perayaan Hari Raya Idulfitri 1444 H serta arahan Mendagri, Pemerintah Kota Palu melaksanakan apel bersama Satgas Pancasila.
Berkaitan dengan keamanan, ia menyebut dalam rentan waktu 10 hari terakhir telah terjadi peningkatan jumlah kepadatan di ruang-ruang kota.
“Kita bisa lihat dari traffic kendaraan yang meningkat dan padatnya beberapa titik kawasan perbelanjaan di tengah kota,” katanya.