HARIANSULTENG.COM, PALU – Demonstrasi terus berlanjut usai tewasnya seorang warga akibat terkena tembakan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Kali ini, aksi solidaritas datang dari Aliansi Mahasiswa se-Kota Palu dengan mendatangi Kantor DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ratusan massa aksi ini berasal dari berbagai perguruan tinggi di ibu kota Sulawesi Tengah.
Di antaranya Universitas Tadulako (Untad), Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Universitas Alkhairaat (Unisa) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu.
Pada kesempatan itu, seorang mahasiswi beralmamater biru dongker bernama Yunda Triani naik ke mobil komando berisi pengeras suara.
Dalam orasinya, mahasiswi Unismuh Palu itu mengajak kalangan perempuan untuk ikut aksi turun ke jalan menunjukkan dukungan dan rasa solidaritas kepada warga Parimo.
“Wahai perempuan, marilah keluar dari budaya patriarki. Saudara kita yang meninggal berlumuran darah tanpa keadilan lebih mahal dari skincare. Jangan mau bungkam atas kebiadaban,” kata Yunda.
Orasi dari mahasiswi itu pun disambut sorak-sorai dari massa aksi lainnya di Gedung DPRD Sulteng.
Ini merupakan kali kedua aksi demonstrasi berlangsung di Palu usai insiden tewasnya seorang warga dalam aksi penolakan terhadap PT Trio Kencana di Parimo.
Korban bernama Erfaldi (21) meninggal dunia karena terkena tembakan saat demo berujung bentrok dengan polisi pada Sabtu (12/2/2022) malam. (Agr)