HARIANSULTENG.COM, PALU – Iklim politik kian memanas mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Di Sulawesi Tengah (Sulteng), beberapa nama telah digadang-gadang maju sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Ahmad Ali (AA) dan Abdul Karim Aljufri (AKA) menjadi pasangan yang dipastikan akan mendaftarkan diri ke KPU pada Agustus 2024 mendatang.
Sejak keduanya masuk dalam bursa Pilgub Sulteng 2024, berbagai simpul relawan terus bermunculan. Dukungan itu lalu mengkristal dalam sebuah deklarasi akbar pada Selasa malam (2/7/2024).
Lebih dari 60 simpul relawan terbentuk. Ribuan orang menyesaki Ballroom Hotel Santika di Jalan Moh Hatta, Kota Palu.
Para relawan berdesakan untuk masuk sambil memakai kaos relawan masing-masing, sebelum Ahmad Ali tiba sekira pukul 20.20 Wita.
Dalam pidato berapi-apinya, Ahmad Ali pertama menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan relawan dan masyarakat Sulteng untuk maju di Pilkada 2024.
“Terima kasih, terima kasih, terima kasih. Kalian memberikan penghormatan yang begitu luar biasa kepada saya. Kalian membuat saya berutang kepada masyarakat Sulawesi Tengah,” ucapnya.
Ia mengatakan, peran partai politik dan relawan sama-sama penting dalam sebuah kontestasi politik seperti pilkada
Ahmad Ali menyadari begitu banyak cibiran bahkan fitnah yang diarahkan ketika seseorang menyatakan dukungannya kepada AA-AKA.
Waketum NasDem itu meminta para pendukungnya tetap menjaga kewarasan dan tak membuang-buang waktu hanya untuk merespons perkataan buruk orang lain.
“Saya tahu relawan Ahmad Ali adalah relawan yang paling banyak menerima fitnah. Terfitnah kalau semua yang berkumpul di sini karena dibayar. Kita tidak perlu peduli apa kata orang. Sebab orang yang tidak pernah senang kepada kita, tidak akan mungkin berbicara hal baik terhadap kita,” kata Ahmad Ali.
Kalimat yang diutarakan Ahmad Ali ini sama seperti nasihat sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib yang bernah berkata “Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu“.
Pada kesempatan itu, Ahmad Ali turut menyinggung soal perilaku politisi yang mengingkari janjinya setelah berhasil merebut hati masyarakat.
Di hadapan ribuan relawan, ia menyerukan agar tak memilih para politisi busuk yang hanya piawai mengumbar janji tanpa mewujudkannya.
“Jangan pernah memberi maaf kepada politisi yang ingkar terhadap janjinya. Karena sekali dimaafkan, dia akan mengulangi kebohongan-kebohongan berikutnya. Mari sama-sama kita lawan politisi busuk, politisi pembohong,” seru Ahmad Ali.
“Termasuk Ahmad Ali. Jika selama perjalanan saya ada janji politik yang belum dipenuhi hingga mencalonkan diri sebagai gubernur, jangan pilih saya,” katanya menambahkan.
(Red)