HARIANSULTENG.COM – Panitia memutuskan membatalkan gelaran turnamen Ahmad Ali Cup (AAC) di Kabupaten Sigi.
Keputusan ini diambil lantaran pihak panitia penyelenggara tak kunjung memperoleh izin, khususnya dari dua kecamatan di wilayah tersebut.
Turnamen AAC dengan total hadiah Rp 1,5 miliar seharusnya dilaksanakan secara berjenjang di 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah mulai 19 Mei 2024.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat Sigi. Turnamen AAC tak bisa dilaksanakan di sana karena tak mendapatkan izin,” ucap Ketua Panitia AAC, Abdul Rahman dalam jumpa pers, Jumat (7/6/2024).
Rahman menilai proses perizinan di Sigi cukup rumit dibanding daerah lain, di mana turnamen AAC dapat terlaksana sesuai jadwal yang direncanakan.
Padahal, kata dia, sudah ada 66 tim sepakbola di Sigi siap bertanding yang terbagi ke dalam 4 zona kecamatan.
“Perizinan di hampir seluruh wilayah (selain Sigi) tidak ada masalah, baik dari Askab PSSI, Polda Sulteng dan polsek setempat. Kami mendapat rekomendasi,” ujarnya.
Meski telah berkoordinasi dan mendapat persetujuan Askab PSSI Sigi, namun panitia AAC harus melengkapi persyaratan lain seperti izin atau rekomendasi dari pemerintah kecamatan.
Ketika mengirim surat untuk memperoleh rekomendasi, terdapat dua kecamatan yang menolak diadakannya AAC.
Satu kecamatan menolak tanpa alasan, sedangkan satu kecamatan lainnya tidak menyetujui karena bertepatan dengan tahun politik khususnya pilkada.
Meskipun Ahmad Ali merupakan bakal calon gubernur Sulteng, namun Rahman menegaskan bahwa AAC semata-mata menjadi ajang dan upaya memajukan sepakbola daerah melalui kompetisi.
“Saya tidak memahami ada tendensi apa sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan. Walaupun Ahmad Ali seorang politisi, tapi kepengurusan, manajerial dan metode yang kami lakukan murni tata cara profesional. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi. Kami tegaskan tidak ada unsur-unsur politik. Tahapan pendaftaran (pilkada) juga belum dimulai,” terang Rahman.
(Red)