Home / Nasional

Selasa, 20 Desember 2022 - 23:05 WIB

Soroti Rencana Impor Beras 500 Ribu Ton, Wasekjen DPP PKB: Bukan Solusi dan Merugikan Petani

Wasekjen DPP PKB, Risharyudi Triwibowo/Ist

Wasekjen DPP PKB, Risharyudi Triwibowo/Ist

HARIANSULTENG.COM, NASIONAL – Rencana pemerintah melakukan impor beras dianggap menunjukkan ketidakberpihakan kepada para petani.

Hal itu diutarakan Wasekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Risharyudi Triwibowo menanggapi rencana pemerintah melalui Bulog yang akan mengimpor 500 ribu ton beras secara bertahap hingga Februari 2023.

“Kebijakan beras pemerintah seperti masih berpihak pada mafia impor. Karena belum lama negara kita ditangan Presiden Jokowi mendapat penghargaan swasembada beras, kok kini malah lakukan impor? Bukannya melanjutkan swasembada tapi malah melorotkan penghargaan ke tempat sampah karena akan jadi olokan petani yang dirugikan,” katanya, Selasa (20/12/2022).

Baca juga  Wakili Wali Kota Palu, Sekkot Irmayanti Pettalolo Hadiri Rakerwil Apeksi di Jayapura

Politisi asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu menilai, kebijakan impor beras akan berdampak pada turunnya harga gabah di tingkat petani.

Namun jika demikian, ia menegaskan harus diimbangi dengan pemberian intensif secata berkelanjutan kepada petani, seperti ketersedian pupuk dengan harga yang murah.

“Impor beras bukan solusi dan justru merugikan petani. Silahkan impor tapi harus diimbangi dengan pemberian insentif yang bagus, cepat dan kontinyu bagi petani kita,” imbuh Bowo, sapaannya.

Lagipula, kata dia, tanah Indonesia masih sangat luas untuk digarap, ditanami dan akan menghasilkan produk berkualitas.

Bowo pun mencontohkan kampung halamannya, yakni Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sebagai food estate atau rice area estate.

Baca juga  Peringati Hari Buruh: Tingkatkan Keselamatan, Kesehatan dan Kompetensi Kerja

Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) seolah mempermalukan wajah pemerintah sendiri ketika melakukan impor beras setelah swasembada beras pada tahun lalu.

“Import beras boleh dilakukan sebagai solusi jangka pendek. Untuk jangka panjangnya ialah dengan memaksimalkan ketersediaan lahan. Masyarakat dan alam yang kita miliki secara bergotong royong untuk kemakmuran bangsa dan negara. Swasembada adalah solusi terbaik dan Indonesia menuju mandiri pangan, atau bahkan sebagai bank padi dunia. Nah ini baru keren dan berdikari,” pungkas Bowo. (Jmr)

Share :

Baca Juga

Ilustrasi - Bulan Ramadan/iStock

Nasional

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024
Mahasiswi Untad, Annisa berbincang dengan Presiden Jokowi di acara acara Pameran Solusi Kebencanaan Adexco 2022 di Bali Art Collection, Badung, Bali pada Rabu (25/5/2022)/Instagram @cyan.indonesia

Nasional

Bertemu Jokowi, Mahasiswi Untad Minta Pemerintah Serius Dengarkan Aspirasi Anak Muda
Ilustrasi gelombang tsunami/Ist

Nasional

Persiapan Natal dan Tahun Baru, BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon
Pembukaan kejuaraan panjat tebing tingkat nasional Mapala Galara FEB Untad di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Senin (22/11/2021)/hariansulteng

Nasional

Kategori Lead Putri Awali Pembukaan Kejuaraan Panjat Tebing Mapala Galara FEB Untad
Ilustrasi buruh menuntut kenaikan upah minimum/KSPI

Nasional

Puluhan Ribu Buruh dan Mahasiswa Bakal Kepung Istana Besok
Viral video pemotor kibarkan bendera di jalanan Jakarta Timur/Ist

Nasional

Pemotor Kibarkan Bendera Bintang Kejora OPM di Jakarta Timur, Kapolres: Masih Diselidiki
Ridwan Kamil (kiri) dan putranya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (kanan)/Instagram @emmerilkahn

Nasional

BREAKING NEWS: Jenazah Putra Ridwan Kamil Ditemukan
Ilustrasi - Aktifitas Organisasi Keadaan Darurat (OKD) level 1 dalam simulasi pemadaman kebakaran di Fuel Terminal Parepare/Ist

Nasional

Peringatan Bulan K3, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tekankan Kesehatan dan Keselamatan Kerja