HARIANSULTENG.COM, BANGGAI – Warga di sekitar areal tambang PT Aneka Nusantara Internasional (ANI) di Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai mengeluhkan perubahan air sungai.
Seorang ibu rumah tangga berinisial TN mengatakan, sungai di Kelurahan Kalaka, Kecamatan Bunta berubah menjadi merah akibat aktivitas tambang PT ANI.
Kondisi ini membuat warga tidak bisa lagi memanfaatkan air sunga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan lain-lain.
“Air berubah warna menjadi merah. Para warga di pesisir Pantai Kalaka tidak bisa mencuci pakaian dan mandi di sungai seperti dulu kala sebelum adanya perusahaan beraktivitas,” kata TN, Jumat (17/6/2022).
Ia menambahkan, jalanan umum yang dilalui mobil perusahaan menjadi becek saat musim hujan dan berdebu ketika kemarau.
Selain itu, tak sedikit pengguna jalan ketika beristirahat merasa terganggu karena suara bising alat berat yang lalu lalang saat malam hari.
TN berharap pemerintah kecamatan, kabupaten, provinsi hingga pusat meninjau kembali aktivitas tambang PT ANI.
“Air sudah merah, malam susah tidur karena bising. Kami bukan menolak tambang, tapi harus ada keseimbangan. Kekayaan alam kami dikeruk tentunya mereka juga harus sejahterakan warga sekitar,” pungkasnya. (Des)