Home / Palu

Selasa, 10 Juni 2025 - 15:52 WIB

Upaya Menghindarkan Pekerja Migran Indonesia dari Bujuk Rayu Calo

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding teken MoU bersama sejumlah kepala daerah di Sulteng untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia, Selasa, 10 Juni 2025) (Sumber: Fandy/hariansulteng.com)

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding teken MoU bersama sejumlah kepala daerah di Sulteng untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia, Selasa, 10 Juni 2025) (Sumber: Fandy/hariansulteng.com)

HARIANSULTENG.COM, PALU — Iming-iming jabatan hingga gaji tinggi membuat banyak orang tergiur berangkat kerja ke luar negeri secara nonprosedural alias ilegal.

Menurut perkiraan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), 95 hingga 97 persen  kasus kekerasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) justru merupakan korban penipuan calo.

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan, pemerintah terus berupaya melindungi calon pekerja agar tidak masuk mata rantai pengiriman TKI yang tidak sesuai prosedur.

Dalam agenda terakhir kunjungannya di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (10/6/2025), upaya itu salah satunya diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Pemerintah Provinsi Sulteng untuk menangani perekrutan TKI bermasalah.

“Mereka (pekerja migran ilegal, red.) rentan mengalami kekerasan karena tidak terdaftar dan terdata dalam sistem negara. Sehingga pemerintah pun tidak mengetahui informasi yang cukup. Masalah baru diketahui ketika viral,” ujar Karding.

Kendati demikian, sambung Karding, pihaknya tidak bisa berlepas tangan terhadap para TKI ilegal yang mengalami kekerasan di negeri orang.

Ia mengakui bahwa tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia atau TKI secara mudah, cepat, dan aman masih menjadi tantangan berat hingga kini.

Baca juga  Temui Gubernur Sulteng, FNPBI Soroti Minimnya Pengawas Ketenagakerjaan di Kawasan Industri Nikel

Sedangkan calo mengiming-imingi prosedur yang lebih praktis. Mereka menarik calon korbannya dengan cara yang mudah, tapi sebenarnya berbahaya dan tidak ada perlindungan bagi TKI.

“Jangan-jangan orang bekerja ke luar negeri lewat calo karena lebih gampang dibanding mengikuti prosedur yang diatur oleh negara. Sehingga nanti kami akan atur agar mekanisme pengiriman pekerja ke luar negeri tidak rumit,” tuturnya.

Jumlah Pengaduan Pekerja Migran Indonesia 2024 (Sumber: BP2MI/dataindonesia.id)

Jumlah Pengaduan Pekerja Migran Indonesia 2024 (Sumber: BP2MI/dataindonesia.id)

Merujuk data P2MI, hingga 2024, jumlah PMI mencapai 296.970 orang. Jumlah tersebut meningkat 8,40% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 273.965 orang. Sedangkan dari sisi pengaduan, tercatat ada 1.500 pengaduan yang diajukan PMI tahun lalu. Jumlahnya terpantau menyusut hingga 22,00% dari jumlah pengaduan PMI pada 2023 yang tercatat 1.923 pengaduan.

Pun demikian, P2MI terus berupaya menekan angka pengaduan tersebut. Salah satu caranya dengan penandatanganan MoU seperti ini sehingga bisa membuka jalan pembentukan Migran Center di berbagai daerah. Tempat ini bakal menjadi pusat pelatihan, informasi, dan layanan satu pintu bagi calon pekerja migran secara legal.

Baca juga  Ribuan Surat Suara Pemilu 2024 Rusak, KPU Palu Minta Segera Diganti

Selain menggandeng Pemprov Sulteng, Kementerian P2MI juga menjalin komitmen serupa dengan Pemkab Sigi, Pemkab Donggala, Pemkab Parigi Moutong, Pemkab Poso, dan Pemkot Palu.

Kerja sama ini disambut baik Gubernur Sulteng, Anwar Hafid. Ia berharap program Kementerian P2MI membantu mengatasi persoalan-persoalan mendasar di daerahnya, seperti menekan jumlah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Program kami bagi anak-anak Sulteng yang tidak ingin kuliah, bisa langsung bekerja dan membantu orang tua. Maka solusinya adalah pelatihan keterampilan tenaga kerja. Program yang kita lakukan hari ini bersama pak menteri adalah salah satu bentuk konkret dari solusi itu,” jelas Anwar.

Acara kemudian ditutup dengan deklarasi Cegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang dipimpin Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho.

Pembacaan deklarasi diikuti secara serentak oleh para pejabat, kepala desa, mahasiswa, dan pelajar yang memadati Gelora Bumi Kaktus (GBK) Palu.

“Kami berharap kegiatan ini membuka wawasan masyarakat Sulawesi Tengah tentang peluang kerja luar negeri yang legal, sehingga mereka tidak terjebak dalam jaringan TPPO maupun migrasi ilegal,” imbuh Agus Nugroho.

(Fandy)

Share :

Baca Juga

Pemerintah Kota Palu melaksanakan kegiatan ziarah dan tabur bunga mengenang 5 tahun bencana alam gempa, tsunami, dan likuifaksi, Kamis (28/9/2023)/Pemkot Palu

Palu

Kenang 5 Tahun Bencana Gempa, Pemkot Palu Ziarah dan Tabur Bunga di Pantai Talise dan Bekas Likuifaksi
Korban gempa Palu 2018, Dian berlinang air mata saat menceritakan kondisi warga di Huntara Layana Indah, Sabtu (1/1/2022)/hariansulteng

Palu

Berlinang Air Mata, Janda Korban Gempa Palu Curhat Hidupi 4 Anak dan Terancam Terusir dari Pengungsian
Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho memimpin serah terima jabatan (sertijab) 8 pejabat utama (PJU) dan 5 kapolres, Kamis (10/04/2025)/Ist

Palu

Kapolda Sulteng Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama dan 5 Kapolres, Berikut Daftarnya
Rutan Palu membuka layanan penitipan barang saat Idulfitri, Senin (2/5/2022)/hariansulteng

Palu

Tahanan di Rutan Kelas IIA Palu Dikirimi Aneka Makanan Lebaran
Kepala Pelaksana BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon menghadiri ibadah perayaan Natal Gereja Toraja Jemaat Elim Palu, Jumat (20/12/2024)/Pemkot Palu

Palu

Wakili Wali Kota, Kepala BPBD Hadiri Ibadah Perayaan Natal Gereja Toraja Jemaat Elim Palu
Antrean panjang kendaraan di SPBU Jalan Diponegoro, Kota Palu, Sulawesi Tengah belum lama ini/hariansulteng

Palu

Antrean Mengular, Puluhan Sopir Truk di Palu Menginap di SPBU Demi Dapatkan Solar
Gudang Material PLN di Silae Dibobol, PLN Rugi Ratusan Juta/istimewa

Palu

Gudang Material PLN di Silae Dibobol, PLN Rugi Ratusan Juta
Ketua PPNI Sulteng Masri Daeng Taha/istimewa

Palu

Pengurus PPNI Sulteng Resmi Berganti, Ini Pesan Ketua Baru