HARIANSULTENG.COM, PALU – Universitas Tadulako (Untad) menanggapi petisi jelang pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022.
Petisi itu berisi ajakan penolakan terkait mahasiswa baru (maba) khususnya laki-laki harus menghilangkan rambutnya alias botak.
Ketua Panitia PKKMB Untad 2022 Naharuddin mengatakan, pihaknya saat ini masih merumuskan tata tertib (tatib) termasuk masalah rambut.
“Semua itu diatur dalam tatib dan saat ini masih dalam proses penyusunan draf di tingkat panitia,” katanya kepada HarianSulteng.com, Rabu (10/8/2022).
Sebelumnya beredar petisi online bertajuk “Hilangkan Budaya Primitif di Kampus Untad, Ayo Jadi Salah Satu Kampus Maju di Indonesia”.
Petisi tersebut dibuat Pejuang Kebenaran melalui laman Change.org dengan target 1.000 tanda tangan.
Hingga Rabu (10/8/2022) pukul 21.38 Wita, petisi penolakan itu telah ditandatangani sebanyak 991 orang.
Dalam keterangannya, pengunggah mempersoalkan ketika maba laki-laki dibotak saat mengikuti PKKMB.
Menurutnya, aturan itu tidak memiliki alasan jelas dan hanya berdasar pada penerimaan maba tahun-tahun sebelumnya.
Ia melanjutkan, kebiasaan ini justru tidak terdapat di kampus-kampus maju di Indonesia saat momen penerimaan mahasiswa baru.
“Tidak pernah ada alasan rasional kenapa mana diperintahkan demikian kecuali hanya meneruskan budaya primitif senior mereka tempo doeloe. Ketika kampus-kampus besar dan maju di Indonesia telah menghapus budaya kebodohan tersebut, di kampus untad budaya primitif tersebut justru dipelihara,” tulis Pejuang Kebenaran. (Sub)