HARIANSULTENG.COM, PALU – Kondisi Gedung Olah Seni (Golni) di Jalan Abd Raqie, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu sangat memprihatinkan.
Pascagempa dan tsunami pada 2018 silam, bangunan tersebut dibiarkan terbengkalai sehingga ditumbuhi semak belukar.
Gedung Golni termasuk bangunan terdampak parah akibat bencana karena lokasinya dekat dengan bibir pantai.
Berdasarkan pantauan HarianSulteng.com, Selasa (19/4/2022), tanaman liar tumbuh hampir menutupi seluruh bangunan di kawasan Golni Palu.
Sebagian tembok pagar dan pintu masuk ke lokasi gedung ambruk akibat guncangan gempa magnitudo 7,4 beberapa tahun lalu.
Masih di area depan, sebuah kabel melintang di area papan nama seolah menambah kesan semrawut Gedung Golni Palu.

Taman Budaya Golni Palu tampak tak terawat dan dipenuhi semak belukar, Selasa (19/4/2022)/hariansulteng
Sebelum bencana terjadi, Golni sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan event kebudayaan maupun seni di Kota Palu.
Kawasan Golni dulunya juga merupakan taman yang kerap digunakan warga melakukan aktivitas seperti olahraga.
Namun usai dihantam tsunami, yang terlihat hanyalah rerumputan liar setinggi satu hingga dua meter, serta kerusakan bangunan akibat guncangan gempa.
Tak ada lagi bunga, pohon, kursi taman maupun jalan paving block di bagian halaman Taman Budaya Golni Palu. (Agr)