HARIANSULTENG.COM – 28 September menjadi momentum tak terlupakan bagi warga Sulawesi Tengah (Sulteng).
Tepat 5 tahun lalu atau pada 2018 terjadi bencana gempa magnitudo 7,4 disertai tsunami dan likuifaksi meluluhlantakkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala).
Kelompok relawan Ganjar Pranowo, yakni Srikandi Ganjar Sulteng mengajak puluhan warga untuk memperingati lima tahun pasca bencana alam tersebut melalui agenda doa, zikir, dan baca surah yasin bersama.
Kegiatan tersebut digelar di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Kamis malam (28/9/2023).
Sekretaris Wilayah Srikandi Ganjar Sulteng, Siti Aisyah Amini menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (28/9/23).
“Untuk manfaat kegiatan Srikandi Ganjar kali ini itu dia mengajak kembali warga di sini untuk mengingat kisah bagaimana kejadian kemarin yang terjadi di 28 September 2018,” kata Sekretaris Wilayah Srikandi Ganjar Sulteng, Siti Aisyah Amini.
Menurut Aisyah, peringatan lima tahun bencana Pasigala ini bukanlah dimaksudkan untuk membuka duka lama.
Namun, Srikandi Ganjar ingin membangkitkan semangat, meningkatkan aspek spiritual dengan refleksi diri, serta membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Melalui doa bersama kali ini, Srikandi Ganjar juga meminta agar warga terus meningkatkan kepedulian dengan gotong royong, dan bersatu untuk menghadapi kondisi yang sulit.
“Karena di sini kami membuat kegiatan itu supaya lebih mempererat silaturahmi dengan mengingat kemarin kejadian gempa kemarin. Terus selain itu juga intinya mendekatkan lah mendekatkan kepada Allah SWT meminta perlindungannya sehingga jangan sampai (bencana) terulang,” imbuhnya.