HARIANSULTENG.COM, PALU – Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Reny A Lamadjido menghadiri pertemuan tentang pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin (Catin), Selasa (4/4/2023).
Kegiatan itu dilaksanakan secara virtual oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diikuti sejumlah pemerintah daerah se-Indonesia.
Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi
“Pertemuan ini bertujuan untuk menyosialisasikan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi Catin,” ujar Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi.
Kartini menyebut Catin merupakan kelompok strategis untuk membantu penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta penurunan stunting.
“Mengingat 70 persen dari Calon Pengantin diperkirakan akan hamil pada tahun pertama,” katanya.
Di Indonesia, terdapat dua juta pasangan pengantin, atau sekitar empat juta anak-anak muda, baik laki-laki dan perempuan yang akan menikah.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyatakan Indonesia akan menginjak usia emas kemerdekannya pada 2045.
Menurutnya, anak-anak yang akan lahir hingga 2024 merupakan angkatan yang menjadi angkatan kerja pada 2045 mendatang.
“Di tangan merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan,” ujar Dante
Dikatakan Dante, Indonesia masih diperhadapkan dengan tantangan pembangunan dari sektor kesehatan.
Di antaranya angka kematian ibu diperkirakan setiap jam, ada satu sampai dua ibu yang meninggal karena kehamilan, persalinan, dan nifas.
“Tahun 2022, tercatat angka kematian ibu sebanyak 305 dari 100.000 ibu yang melahirkan. Ini masih jauh dari angka target yaitu angka kematian ibu seharusnya di angka 183 per 100.000 kelahiran ibu di tahun 2024,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya Angka Kematian Bayi (AKB) diperkirakan, 9 – 10 kematian bayi setiap jamnya.
“Pada tahun 2020, tercatat AKB masih di angka 16,85 per 1.000 kelahiran ibu. Masih perlu upaya yang lebih lanjut, untuk mencapai target kita yaitu 16 per 1.000 kelahiran ibu tahun 2024,” katanya.
Selain itu, permasalahan lainnya adalah tentang stunting, di mana masih terjadi 21,6 persen dari total Balita di Indonesia. Artinya, ada satu dari empat Balita di Indonesia yang mengalami stunting.
“Perlunya upaya yang dilakukan untuk mencapai target 14 persen pada tahun 2024,” ucap Dante.
Di samping itu juga, ada permasalahan lain yakni kelahiran konengital atau kelainan bawaan yang perlu intervensi sejak dini untuk mencegahnya.
“Berbagai masalah ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah adanya rasio kesehatan dari Catin yang tidak teridentifikasi,” ujarnya.
Wakil Menteri menuturkan, setiap tahunnya ada dua juta Catin yang berpotensi mengalami masalah kesehatan pada kehamilan yang seharusnya dapat dicegah.
Olehnya diperlukan peran semua pihak, dalam mempersiapkan Catin untuk menjadi pasangan dengan kehidupan reproduksi yang sehat, melalui pemeriksaan kesehatan para Catin.
“Karena dengan demikian, Indonesia akan mampu melahirkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045, yang kita harapkan bersama,” imbuh Dante. (Mrj)