HARIANSULTENG.COM, PALU – Tahun 2023 diharapkan dapat memberi lebih banyak ruang ekspresi bagi para pelaku seni lokal di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Mereka butuh perhatian khususnya dari Pemerintah Kota Palu agar tetap bisa bertahan dalam berekspresi dan berkarya.
Hal itu diungkapkan seorang musisi lokal, Azwar Jho saat ditemui di Rayy’s Coffee, Jalan Sis Aljufri, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Menurut Jho, memperkenalkan karya agar dapat dinikmati oleh masyarakat menjadi tantangan utama bagi pelaku seni lokal seperti dirinya.
Sementara di sisi lain, Pemerintah Kota Palu selama ini dianggap lebih melirik artis ibu kota dalam setiap event.
Fenomena ini secara otomatis membuat para pelaku seni, baik penyanyi maupun musisi lokal kurang mendapat tempat di hati masyarakat.
“Karya anak-anak Palu ini banyak hanya saja kurang mendapat ruang dan apresiasi, apalagi dari pemerintah. Untung di Palu ini banyak kafe-kafe,” kata Jho, Sabtu (7/1/2023).
Pelantun lagu ‘Aku Lelah’ itu menilai potensi dan kreativitas musisi lokal Palu masih dipandang sebelah mata oleh pemerintah daerah.
Jho mencontohkan saat momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palu ke-44 pada 26 – 28 September 2022 lalu.
Dalam event tersebut, Pemerintah Kota Palu mendatangkan grup band ternama Padi Reborn dan penyanyi Andmesh Kamelang.
Meskipun melibatkan sejumlah musisi lokal, namun diantaranya memilih mundur karena kecewa soal honor manggung.
“HUT Kota Palu itu miris sekali. Mereka (pemerintah) rela membayar artis ratusan juta, tapi budgeting untuk musisi lokal malah ditawar. Bahkan ada yang terpaksa tetap tampil meskipun dibayar murah. Itu pun mereka manggung di stage yang lebih kecil,” ungkapnya.
Ironisnya, kata Jho, pemberdayaan terhadap para musisi lokal justru lebih ditunjukkan oleh institusi kepolisian.
Belasan tahun bermusik, ayah satu anak itu merasa tertampar saat dipercayakan menjadi juri Festival Musik Cipta Lagu Kaili.
Acara itu digagas oleh Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Brimob Polda Sulteng) pada Desember 2022.
“Polri khususnya brimob apa kaitannya dengan musik, mereka kan fokusnya soal keamanan seperti masalah terorisme. Tetapi justru mereka yang lebih memberi perhatian kepada musisi lokal dan kelestarian musik daerah. Saya seperti tertampar, apalagi pejabat dari pemerintah kota justru tidak hadir saat itu,” jelas Jho. (Sub)