HARIANSULTENG.COM, PALU – Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Pawana menggelar aksi penanaman mangrove bersama sejumlah elemen kemahasiswaan lingkup FMIPA Universitas Tadulako (Untad).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia bertempat di pesisir pantai Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/7/2023).
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FMIPA Untad, Syariful Anam mendukung penuh aktivitas mahasiswa binaannya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Mangrove sangat bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem, kesehatan lingkungan, serta sebagai tempat tinggal bagi beragam organisme laut. Upaya pemulihan dan pelestarian ekosistem pesisir melalui penanaman mangrove merupakan langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Hari Mangrove Sedunia atau International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem diperingati setiap 26 Juli.
Ketua Mapala Pawana FMIPA Untad, Gamaria Barasalim menjelaskan bahwa aksi penanaman mangrove ini sejalan dengan kode etik pecinta alam.
Ia berharap kehadiran mangrove di pantai Mamboro Barat nantinya dapat berfungsi sebagai benteng alami yang efektif dalam mencegah abrasi pantai.
Selain itu, kata dia, mangrove memiliki peran sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana terlebih Kota Palu pernah dilanda tsunami pada 2018 silam.
“Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari aksi nyata mahasiswa Universitas Tadulako untuk turut berkontribusi dalam menghadapi perubahan iklim dan merawat lingkungan pesisir. Tanamannya yang kuat dan akarnya yang mendalam, mangrove diharapkan mampu membantu menahan abrasi pantai, mengurangi dampak bencana alam, serta memberikan manfaat bagi kehidupan berbagai spesies hewan dan tumbuhan di ekosistem pesisir,” terang Gamaria.
Menurut Gamaria, antusias mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut menunjukkan komitmen mereka dalam berperan aktif sebagai agen perubahan untuk keberlanjutan lingkungan dan keselamatan pesisir.
“Harapan besar tersemat bahwa kegiatan positif semacam ini akan terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lain untuk terlibat dalam upaya konservasi dan pemulihan ekosistem pesisir, demi menjaga keanekaragaman hayati dan membangun ketahanan lingkungan yang lebih baik,” ujarnya. (Mrj)