HARIANSULTENG.COM, PALU – Mahasiswa di Kota Palu bakal kembali menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bahkan, mahasiswa di beberapa fakultas Universitas Tadulako (Untad) memasang spanduk di tengah kampus berisi seruan unjuk rasa pada 12 September 2022 besok.
Aksi demonstrasi itu rencananya dipusatkan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tengah (DPRD Sulteng), Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
“Perkuliahan dan praktikum dipindahkan ke depan kantor DPRD #24 sks,” demikian tulisan spanduk di depan Gedung Dekanat Fakultas Pertanian (Faperta) Untad.
Selain Faperta Untad, spanduk berisi ajakan serupa juga terbentang di beberapa fakultas lainnya, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Kehutanan (Fahutan).
“Ada beberapa BEM yang terlibat dalam aksi ini. Kalau dari kami diperkirakan 50 orang akan turun, namun bisa saja jumlahnya lebih dari itu,” ungkap Ketua BEM Fahutan Untad, Rahul Halindis, Minggu (11/9/2022).
Selain kenaikan harga BBM, Rahul menerangkan terdapat beberapa isu turunan yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Di antaranya penindakan terhadap perusahaan tambang yang belum dikenai pajak, penghapusan besarnya dana pensiun anggota DPR, naikkan upah buruh dan lainnya.
Mahasiswa Untad sebelumnya telah turun ke jalan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM pada 6 September 2022.

Spanduk berisi seruan demo BBM di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untad, Minggu (11/9/2022)/hariansulteng
Akan tetapi, sejumlah BEM fakultas di Untad memilih tidak ikut serta karena faktor persamaan persepsi saat konsolidasi.
“Presma Untad ikut aksi saat itu, namun beberapa ketua BEM tidak ikut turun. Karena saat konsolidasi sebelumnya, masukan dan saran dari teman-teman BEM tidak semua ditampung. Maka kami melakukan kajian kembali dan memutuskan menggelar aksi besok,” ujar Rahul. (Sub)