HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Komnas HAM menerjunkan tim ke Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Sulteng, Dedi Askary mengatakan, pihaknya terus menggali keterangan terkait demo tolak tambang berujung bentrok dengan polisi pada Sabtu (12/2/2022).
Akibat bentrokan itu, seorang pemuda bernama Erfaldi (21) tewas bersimbah darah akibat mengalami luka tembak di bagian dada.
Berdasarkan temuan di lapangan, Komnas HAM Sulteng menemukan fakta bahwa polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap warga.
“Korban dari masyarakat itu banyak saat aksi unjuk rasa berujung ricuh. Ada yang giginya rontok, keluar darah dari mata dan dipukul di bagian kepala dengan batu bata,” ungkap Dedi, Selasa (22/2/2022).
Dedi menambahkan, sejumlah fakta lainnya juga ditemukan oleh Komnas HAM saat meninjau langsung Tinombo Selatan dan sekitarnya.
Selain kekerasan aparat, Komnas HAM menyebutkan masyarakat di sekitar lokasi kejadian masih trauma dengan aksi represif aparat.
Masyarakat, kata Dedi, enggan ditemui tim Komnas HAM Sulteng untuk dimintai keterangan karena merasa ketakutan.
“Sejak kejadian Sabtu lalu, masih banyak masyarakat bersembunyi karena tidak berani bertemu. Lebih berani menyampaikan kondisi mereka kepada keluarganya. Kondisinya sekarang masih seperti itu,” ujar Dedi. (Rmd)