Usai kejadian mengerikan itu, Amang mendatangi beberapa tempat evakuasi untuk kembali mencari istri tercinta, termasuk membuka setiap kantong jenazah.
Setelah berhari-hari tak kunjung berjumpa dengan sang istri, Amang memutuskan bersiap untuk pulang kampung ke Makassar.
Saat tengah mempersiapkan segala perlengkapan di kamar kos, ia diberitahu anggota keluarga bahwa istrinya berhasil selamat.
Amang mengaku sempat marah ketika mendengar kabar tersebut. Pasalnya, selama berhari-hari ia melakukan pencarian belum berhasil namun tiba-tiba dikabari bahwa sang istri masih hidup.
“Tantenya datang ke kos, dia bilang istrimu selamat. Saya sempat marah, seperti tidak diizinkan pergi. Sementara apa lagi dikerja kalau kondisi begini. Secara logika istriku tidak mungkin selamat dalam kejadian itu. Sebagian jalan terbelah dan panggung acara hilang tersapu air,” kata Amang.
Meski sempat ragu, namun Amang akhirnya kembali mencari dan berhasil bertemu istrinya di Bandara Mutiara Sis Aljufri.
“5 hari baru bertemu, kami berpelukan layaknya Romeo dan Juliet. Saya tetap pulang ke Makassar bersama istri. Awalnya memang saya sudah janji ke istri untuk liburan ke Makassar selesai Palu Nomoni. Skenario berubah, kami tetap ke Makassar tapi untuk mengungsi,” tuturnya.
Amang bersama sang istri kembali ke Kota Palu setelah 4 bulan berada di Makassar. Bisnis saraba menjadi usaha baru yang digeluti pemilik 23,5 ribu pengikut Instagram tersebut.
Dari berjualan menggunakan gerobak, Amang berhasil mengembangkan usahanya dengan menyewa ruko di samping Hotel Pavilion, Jalan Kimaja, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Kedai Sarabba Daeng milik Amang menawarkan berbagai varian minuman saraba dengan kisaran harga mulai Rp 15 ribu – Rp 20 ribu.
Di antaranya saraba susu, saraba jeruk nipis, saraba madu, saraba telur, saraba kopi, saraba milo, serta aneka minuman dan makanan lainnya.
“Sebelum bisa menyewa ruko, saya jualan masih pakai gerobak di depan jalan. Alhamdulillah sekarang bisa punya tempat dibantu 4 karyawan,” Amang. (Sub)