HARIANSULTENG.COM, PALU – Perwakilan World Impact Ministries (WIM), Jakob Wendesten meminta maaf terkait beredarnya video pernyataannya tentang Festival Persahabatan Palu.
Ia sebelumnya mengunggah video berisi pernyataan bahwa sejumlah organisasi keagamaan mendukung rencana pelaksanaan Festival Persahabatan Palu yang menghadirkan Peter Youngren.
“Saya atas nama pribadi dan organisasi memohon maaf bila ada pernyataan dalam video itu yang tidak berkenan dan menyinggung hati umat muslim dan berbagai pihak di Kota Palu dan Sulawesi Tengah,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (27/01/2025).
Minggu.
Menurutnya, video itu dibuat karena rasa kegembiraan, atas dukungan dari berbagai pihak, untuk pelaksanaan kegiatan festival.
Jakob juga mengakui kekeliruan dalam penyebutan beberapa organisasi keagamaan yang mendukung, walaupun itu bukan sikap secara keorganisasian.
Hal itu didasarkan dari pertemuan yang dilakukannya dengan beberapa tokoh organisasi di Kota Palu.
“Kami akui, beberapa pihak atas nama pribadi telah mendukung, walaupun itu bukan sikap secara organisasi,” katanya.
Jacob menuturkan, pihak penyelenggara termasuk WIM menghargai segala bentuk demokrasi di Indonesia, termasuk kebebasan menyampaikan pendapat.
“Saya memohon maaf, dengan adanya penyebutan adanya kelompok radikal. Bukan niat saya untuk menyampaikan itu. Tapi, kami menghargai, jika ada kelompok yang menolak kegiatan festival di Palu,” imbuhnya.
Ia menegaskan, kegiatan itu diperuntukan khusus untuk kalangan internal Kristiani, bukan untuk agama lain di Indonesia.
Festival juga mempromosikan perdamaian, persatuan, pengharapan dan persahabatan bagi semua orang, seperti semboyan nasional Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
“Kami meyakini, di Indonesia khususnya di Kota Palu menghargai dan menjunjung berbagai perbedaan, termasuk perbedaan beragama,” ucap Jakob.
Penyelenggara lokal Festival Persahabatan memindahkan lokasi pelaksanaan dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo ke Lapangan Gelora Bumi Kaktus (GBK).
Kegiatan itu mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada 30 Januari sampai 2 Februari 2025.
(Red)