Home / Palu

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:59 WIB

Hidup di Bawah Ancaman Merkuri Akibat Tambang Ilegal Poboya

Kolam perendaman emas di area tambang Poboya, Kota Palu/Jatam Sulteng

Kolam perendaman emas di area tambang Poboya, Kota Palu/Jatam Sulteng

“Saya sejak tahun 2007, tidak berani lagi minum air atau menggunakan air yang bersumber dari Poboya,” ujarnya.

Menurutnya, masalah paparan merkuri di Poboya dan sekitarnya sudah berlangsung sejak tahun 2006.

Kondisi tersebut hingga kini masih berlangsung walaupun skalanya tidak semasif saat ramai-ramainya penambang emas rakyat di Poboya.

Namun, kata dia, paparan merkuri yang masuk ke dalam tanah dan air, kemudian terakumulasi di rantai makanan, selanjutnya berubah menjadi metilmerkuri karena pengaruh mikroorganisme di dalam tanah dan air, bisa berdampak pada hasil tanaman pangan warga di Poboya. Misalnya, pada sayur sayuran terutama kangkung dan bayam.

Upaya Penanggulangan

Tindakan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat merkuri.

Akademisi Untad, Bambang Sardi menyarankan beberapa poin upaya penanggulangan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak pencemaran merkuri di Kota Palu.

Baca juga  Komnas HAM Bentuk Tim Pantau Tambang Ilegal di Sulteng

“Misalnya, dari sisi regulasi dan penegakan hukum, kami menyarankan kepada pemerintah, perlu memperkuat regulasi terkait penggunaan merkuri dan menegakkan sanksi bagi pelanggar,” paparnya.

Masyarakat, menurut Bambang, juga perlu diberikan pemahaman tentang risiko merkuri dan cara pengelolaan limbah yang aman.

Alternatif teknologi juga menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengurangi dampak pencemaran. Mengembangkan dan memperkenalkan teknologi pengolahan emas yang ramah lingkungan dapat mengurangi ketergantungan pada merkuri.

“Selain itu, melakukan studi dan pemantauan kualitas air dan tanah secara berkala untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan dampaknya,” katanya.

Berbeda dengan Dr Bambang, rekan se-fakultasnya, Syamsuddin, justru mengaku apatis untuk memberi saran kepada pemerintah.

“Tidak ada gunanya kita buat pernyataan atau apalah, tidak pernah mereka mau dengar. Begitu yang saya lihat,” ujarnya.

Baca juga  PETI Marak di Parigi Moutong, Longki Djanggola Menduga Keterlibatan Oknum Aparat

Lapangan Kerja Baru di Lahan Ilegal

Di sisi lain, Pengamat Kebijakan Publik, Untad, Prof. Slamet Riyadi Cante tak menampik bahwa pertambangan rakyat di Poboya berdampak pada pencemaran lingkungan.

Selain itu, kerapkali berpotensi terjadi konflik sosial antar pekerja tambang, konflik ini kerapkali timbul akibat rebutan lubang antarkelompok.

“Sehingga otomatis konflik ini menjadi konflik antara kelompok-kelompok kekerabatan,” katanya.

Namun, kata dia, harus diakui bahwa pertambangan rakyat yang diklaim sebagai penambang emas tanpa izin atau PETI, juga membuka lapangan kerja baru.

“Selain terkait dengan pencemaran lingkungan, juga ada dampak positif yang ditimbulkan, terbuka lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya, Kamis (3/10/2024).

Tulisan ini bagian dari program kolaborasi liputan jurnalis Kota Palu yang tergabung dalam komunitas Roemah Jurnalis

Share :

Baca Juga

Polresta Palu buat sketsa TKP kasus dugaan pelecehan santriwati di bawah umur/hariansulteng

Palu

Datangi TKP, Sat Reskrim Polresta Palu Buat Sketsa Kasus Dugaan Pelecehan Santriwati
Yayasan Tanah Merdeka gelar dialog bersama sejumlah organisasi buruh, Selasa (28/11/2023)/hariansulteng

Palu

Jeritan Buruh di Morowali: Soroti Lemahnya Peran Wasnaker hingga Dominasi TKA
Umat Hindu di Sulteng dari sejumlah organisasi membagikan paket berbuka puasa kepada para korban gempa 2018/Ist

Palu

WHDI Sulteng Bagikan Paket Buka Puasa untuk Korban Gempa 2018
Netty Kalengkongan kanan bersama kuasa hukumnya Rukly Chahyadi (tengah)/hariansulteng

Palu

Pengadilan Tinggi Sulteng Kuatkan Putusan, Netty Kalengkongan Bakal Ajukan Kasasi ke MA
Selebrasi Lionel Messi dan Julian Alvarez usai membobol gawang Kroasia/Instagram @leomessi

Olahraga

Tim Kesayangan di Ambang Juara, Wali Kota Palu Bakal Gelar Nobar Final Piala Dunia 2022
Kadivpas Kemenkumham Sulteng, Ricky Dwi Biantoro santap menu khas lebaran bersama warga binaan di Rutan Palu/Ist

Palu

Kadivpas Kemenkumham Sulteng Santap Menu Khas Lebaran Bersama Warga Binaan Rutan Palu
Rumah Mike di Jalan Tanjumbulu, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah/Ist

Palu

Tanah Warisan Diduga Diserobot, Warga di Palu Pertanyakan Polisi Hentikan Penyelidikan
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama tim kembali melaksanakan kegiatan Silaturahim Ramadan, Rabu malam (19/03/2025)/Pemkot Palu

Palu

Silaturahim Ramadan, Wali Kota Hadianto Rasyid Ungkap Keistimewaan Malam Lailatul Qadar