HARIANSULTENG.COM – Viralnya kasus dugaan pelecehan seksual di lingkungan Universitas Tadulako (Untad) mendapat respon dari pihak kampus.
Korban Z, seorang mahasiswi diduga mengalami tindakan pelecehan seksual oleh seorang operator di Prodi PPKN Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untad.
Kejadian itu pun telah ia laporkan ke Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Sulawesi Tengah (UPTD PPA Sulteng).
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menerima laporan korban dengan nomor laporan polisi: STPL/1282/XI/2022/POLREST APALU/POLDA SULAWESI TENGAH.
Dugaan pelecehan seksual ini bermula saat Z mengikuti kerja bakti bersama mahasiswa lainnya di FKIP Untad pada 1 Oktober 2022 lalu.
Kemudian terduga pelaku bernama Jupriadi meminta teman-teman Z untuk memanggil korban agar menghadap ke ruangannya.
Saat teman-temannya mulai meninggalkan ruangan, Jupriadi mulai melancarkan aksinya dengan membuka paksa masker Z dan mencium wajahnya.
Dekan FKIP Untad, Amiruddin Kade memberikan tanggapan atas viralnya dugaan pelecehan seksual yang terjadi di wilayah fakultasnya.
Sebelum kasus ini mencuat, ia menyatakan pihaknya telah menonaktifkan Jupriadi sejak pekan lalu.
“Kita nonaktifkan sejak minggu lalu dan meminta koordinator Prodi untuk mengusulkan pengganti segera karena ini operator,” ucap Amiruddin kepada HarianSulteng.com, Kamis (17/11/2022).
“Yang bersangkutan telah dipanggil wadek 2 dan telah mengakui perbuatannya. Namun katanya khilaf dan pengakuan yang berangkutan bahwa dia pacaran. Namun demikian saya tetap nonaktifkan, SK saya cabut dan segera diusul penggantinya,” terangnya. (Jmr)