Home / Morowali Utara

Kamis, 19 September 2024 - 20:21 WIB

Darurat Air Bersih dan Polusi Udara, Warga Desa Towara Demo Kantor Bupati Morut

Ratusan massa tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Towara menggelar demonstrasi di Kantor Bupati Morowali Utara (Morut), Kamis (19/9/2024)/Ist

Ratusan massa tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Towara menggelar demonstrasi di Kantor Bupati Morowali Utara (Morut), Kamis (19/9/2024)/Ist

HARIANSULTENG.COM, MORUT – Ratusan massa tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Towara menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Morowali Utara (Morut), Kamis (19/9/2024).

Aksi ini mereka sebagai bentuk kemarahan buntut dampak lingkungan yang di timbulkan oleh aktivitas pertambangan nikel dan PLTU.

Pada 6 September 2024, banjir disertai material lumpur merendam rumah penduduk di Desa Towara, Bungintimbe, dan Molino, Kecamatan Petasia Timur.

Selain itu, banjir juga mengakibatkan pencemaran air yang dikonsumsi warga berubah menjadi kecoklatan akibat rusaknya instalasi pipa di hulu sungai.

“Banjir tak pernah separah itu. Dulu banjir hanya di sungai saja tidak sampai meluap ke pemukiman dan membuat air tercemar. Sejak tambang mulai beroperasi menggusur tanah dan membongkar hutan, banjir dan lumpur mulai terjadi. Selama beberapa tahun banjir seperti ini dan telah menjadi langganan setiap musim hujan,” ungkap salah seorang warga.

Pascabanjir hingga saat ini, masalah ketersediaan air bersih tak pernah ditangani oleh pemerintah daerah (pemda).

Baca juga  Aksi Peringatan International Women’s Day, Fraksi Bersih-bersih Sulteng Suarakan Hak Perempuan

Masyarakat kesulitan mencari air bersih terutama perempuan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan memasak.

Mereka terpaksa harus membeli air dengan harga Rp 80.000/1000 liter hanya dipakai selama tiga hari untuk mencuci, mandi, dan memasak.

Selain itu, untuk minum, warga harus membeli air galon dengan harga Rp 10.000. Warga yang tidak memiliki uang terpaksa harus mencari air bersih ke desa tetangga dengan jarak tempuh 3 – 4 km.

Banjir dan pencemaran air diduga disebabkan pertambangan nikel PT Kenz Ventura dan PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) di hulu sungai dan pegunungan.

Dua perusahaan ini merupakan pemasok utama ore ke PT Gunbestur Nikel Industry di kawasan Stardust Estate Invesment (SEI).

Berdasarakan analisis spasial Walhi Sulteng, di Kabupaten Morowali Utara terdapat 38 Izin IUP Operasi Produksi dengan luasan 69.156 hektare 2020 – 2022.

Baca juga  Demo Tolak Perppu Ciptaker, Mahasiswa Lempari Kantor DPRD Sulteng Sebelum Bubar

Selain itu, dampak aktivitas batu bara dari kawasan SEI dan jalan holing akivitas kenderaan perusahaan membuat warga harus menutup rumah setiap harinya untuk menghindari paparan debu.

Sementara, anak anak sekolah setiap hari harus menggunakan masker tebal. Penyakit sesak nafas batuk-batuk mulai masif di rasakan masyarakat dalam satu tahun terakhir.

Adapun tuntutan Forum Komunikasi Masyarakat Towara antara lain:

1) Segera tangani Polusi Udara/Debu jalan holing dan PLTU
2) Pemda Morowali Utara buka informasi perusahaan apa saja yang beroperasi di Petasia Timur
3) Pemerintah segera memperbaiki Sumber mata air Putemata tercemar
4) Evaluasi semua izin perusahaan yang beroperasi di Towara Kec Petasia Timur dan Morowali Utara
5) Transparansikan kewajiban lingkungan kepada masyarakat
6) Kesehatan reproduksi perempuan terancam akibat tercemarnya sumber air karena tambang.

(Fat)

Share :

Baca Juga

Kuasa Hukum Jeffisa-Ruben, Syahrudin Etal Douw/Ist

Morowali Utara

Jeffisa Putra-Ruben Hehi Gugat KPU Morowali Utara ke MK
Nirwana Selle/Instagram @nirwanaaa_55

Morowali Utara

Ucapan Duka Banjiri Instagram Nirwana Selle, Pekerja Korban Ledakan Tungku Smelter PT GNI di Morut
Bentrokan antara TKA dan TKI di di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sabtu (14/1/2023) malam/Ist

Morowali Utara

2 Orang Tewas dalam Bentrokan TKA vs TKI di PT GNI, Kapolda Sulteng Akui Pengamanan Minim
Koordinator FRAS Sulteng Eva Bande/istimewa

Morowali Utara

Konflik Petani Dengan PT ANA Tak Kunjung Selesai, FRAS Sulteng : Jangan Ada Kongkalikong
Banjir merendam ratusan rumah di Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Rabu (02/04/2025)/Ist

Morowali Utara

Banjir Rendam 3 Desa di Morowali Utara, Ratusan Rumah dan Jalan Trans Sulawesi Terdampak
Jajaran Komnas HAM Sulteng melakukan audiensi dengan Polda Sulteng beberapa waktu lalu/Ist

Morowali Utara

Komnas HAM Sulteng Soroti Penetapan Tersangka Jurnalis Heandly Mangkali
Ilustrasi - Lokasi pertambanga nikel PT Graha Mining Utama (GMU) di Desa Siumbatu, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali/Ist

Morowali

Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Tambang Nikel
Sejumlah warga Desa Menyo'e dan tokoh adat suku Wana mendukung aktivitas PT CAS di Morowali Utara. (Sumber: Istimewa)

Morowali Utara

Kades Menyo’e dan Tokoh Adat Suku Wana Dukung PT CAS Lanjutkan Aktivitas di Morowali Utara