HARIANSULTENG.COM – Penyanyi Vicky Salamor kerap tampil menghiasi safari politik Ahmad Ali menjelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Pilgub Sulteng) 2024.
Pelantun Cinta Beda Agama itu nyaris tak pernah absen dalam setiap kunjungan Ahmad Ali menemui warga hingga ke pelosok Sulteng.
Dalam sebuah konser dan pertemuan bersama ribuan masyarakat Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Vicky menceritakan kesan pertama saat bertemu sang calon gubernur.
“Awalnya saya sempat canggung. Tapi setelah saya duduk dan bercerita lama dengan Bapak Ahmad Ali, kini beliau sudah saya jadikan sabagai inspirator,” kata Vicky, Kamis (25/7/2024).
Hampir sebulan lamanya Vicky membersamai perjalanan Ahmad Ali, mulai dari mengunjungi Moutong di sebelah utara hingga ke Banggai, wilayah timur Sulawesi Tengah.
Penyanyi asal Ambon berusia 26 tahun itu menyebut Ahmad Ali dan Nilam Sari Lawira telah mengajarkan sikap toleran terhadap berbagai perbedaan.
Vicky merasa diperlakukan sangat baik layaknya keluarga. Pasangan suami istri itu bersikap lemah lembut terhadap dirinya sekalipun berbeda agama.
“Saya dan tim semuanya beragama Kristen. Namun Bapak Ahmad Ali dan Ibu Nilam Sari tidak memandang apa agamamu. Agama jangan dijadikan tembok untuk mencintai satu sama lain, kita semua sama. Saya bersyukur bisa mengenal beliau,” ucapnya.
Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh Pendeta Rinaldy Damanik, tokoh agama sekaligus salah satu deklarator perdamaian Poso.
Diakui Damanik, Ahmad Ali begitu tegas ketika menyaksikan adanya ketidakadilan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Ia menyebut Deklarasi Malino tahun 2001 belum sepenuhnya menyelesaikan persoalan konflik antara umat Islam dan Kristen sejak 1998. Kekerasan demi kekerasan masih kerap terjadi di Bumi Sintuwu Maroso.
Pada titik ini, Damanik mengungkap peran kunci Ahmad Ali yang mempertemukan dirinya dengan Ustaz Adnan Arsal, seorang tokoh muslim berpengaruh di Poso.
“Kekerasan masih ada setelah Deklarasi Malino. Di situlah saya melihat peran Ahmad Ali, mempertemukan saya dengan Ustaz Adnan Arsal. Kami bertemu di Jakarta. Tidak ada usaha dari negara, itu mutlak Ahmad Ali yang memfasilitasi,” jelas Damanik.
Setelah pertemuan itu, sejumlah tokoh Kristen dan Islam membentuk sebuah aliansi yang bertujuan membawa pesan-pesan damai antarumat beragama khususnya di Poso.
Aliansi kemanusiaan itu dipimpin langsung oleh Ahmad Ali. Sementara Damanik didapuk sebagai penasihat.
Belasan tahun berlalu. Pada 2014, Ahmad Ali terpilih sebagai anggota DPR RI, menjadi wakil rakyat Sulteng di Senayan. Ia pun kembali terpilih pada Pemilu 2019.
Selama menjabat anggota DPR RI, ujar Damanik, Ahmad Ali selalu mendegarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tanpa membedakan suku, ras dan agama.
“Kami bisa bercanda walaupun berbeda agama, tidak ada ketersinggungan satu sama lain. Tapi hal yang lebih penting dan luas bagaimana menyangkut kepentingan masyarakat. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat selalu kami sampaikan dan beliau selalu membantu,” tuturnya.
(Red)