Home / Palu

Senin, 15 September 2025 - 17:21 WIB

Akademisi Sebut Metode Tambang Bawah Tanah Lebih Tepat Diterapkan di Poboya

Ilustrasi tambang bawah tanah. (Foto: esdm.go.id)

Ilustrasi tambang bawah tanah. (Foto: esdm.go.id)

HARIANSULTENG.COM, PALU – PT Citra Minerals (CPM) menggandeng Macmahon sebagai kontraktor untuk menggarap tambang bawah tanah di Kelurahan Poboya, Kota Palu.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Abdul Azis Lamadjido, Sukardan Tawil menilai metode ini jauh lebih tepat digunakan dengan kondisi geologi di Poboya.

“Batuan di Poboya tergolong kuat. Lapisan atasnya berupa aluvial hasil erosi, sedangkan di bawahnya terdapat batuan keras jenis geramik. Dengan kondisi ini, tambang bawah tanah bisa dilakukan lebih aman,” jelasnya, Senin (15/9/2025).

Ia menjelaskan pertambangan bawah tanah (underground) memiliki beberapa kelebihan signifikan, misalnya perlindungan lingkungan yang lebih baik karena tidak merusak permukaan tanah.

Metode penambangan ini yang dilakukan secara tertutup dengan membuat terowongan untuk mencapai deposit mineral yang berada jauh di bawah permukaan bumi.

Baca juga  Penjelasan Pakar soal Teknik Blasting dan Rencana Tambang Bawah Tanah PT CPM di Poboya

Sukardan menyebut hasil eksplorasi menunjukkan cadangan emas di Poboya berada pada kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan tanah.

“Tambang bawah tanah tidak akan mempengaruhi kondisi alam di permukaan karena prosesnya dilakukan di kedalaman. Dengan begitu, hutan lindung atau ekosistem di atas permukaan tidak terganggu,” ungkap Sukardan.

Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya penerapan mekanisme pertambangan yang benar. Pembuatan terowongan horizontal dan vertikal harus menyesuaikan kondisi batuan.

Dari sisi regulasi, ia menegaskan bahwa pertambangan bawah tanah juga merupakan metode yang direkomendasikan secara global.

“Tambang bawah tanah justru lebih aman dan disarankan dalam praktik pertambangan. Selain aman, metode ini relatif tidak menimbulkan dampak langsung terhadap lingkungan di permukaan,” pungkasnya.

Baca juga  Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Tambang Nikel

Kementerian ESDM memprediksi tren tambang bawah tanah semakin banyak di masa mendatang mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan.

Meski berbiaya lebih tinggi dalam kegiatan pertambangan, namun metode ini memiliki resiko kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tambang permukaan (open-pit).

“Meski memiliki tantangan berupa biaya investasi yang relatif besar, teknologi yang semakin canggih dan ketersediaan sumber daya manusia namun memiliki peluang pengurangan risiko dampak lingkungan dimana dampak lingkungan yang muncul lebih kecil dari tambang permukaan,” ujar Stafsus Menteri ESDM, Irwandy Arif dalam siaran pers pada Desember 2023 lalu.

(Rif)

Share :

Baca Juga

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid meluncurkan program Bedah Rumah untuk sejumlah masyarakat, Jumat (28/7/2023)/Pemkot Palu

Palu

Launching Program Bedah Rumah, Wali Kota Palu: Laporkan Jika Pekerjaannya Tidak Baik
Hujan deras yang mengguyut mengakibatkan banjir di Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (29/12/2024)/Ist

Palu

Banjir Landa Desa Labota Morowali, Ratusan Warga Mengungsi
Warga Kelurahan Boyaoge di Jalan Beringin, Kota Palu menyegel kantor kelurahan setempat, Selasa (30/5/2023)/Ist

Palu

Protes Pengelolaan Anggaran Tak Transparan, Warga Segel Kantor Kelurahan Boyaoge Palu
Kondisi terkini Jalur Kebun Kopi, Minggu (28/11/2021)/Instagram @soalpalu

Palu

Pengendara Diminta Waspada Longsor Kecil saat Melintas Jalur Kebun Kopi
Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Lukman Nadjamuddin (tengah) gelar konferensi pers terkait penerimaan mahasiswa baru 2022, Kamis (7/4/2022)/hariansulteng

Palu

Untad Ingatkan Batas Masa Studi Mahasiswa Angkatan 2015 Hingga 30 Juni
Sekkot Palu, Irmayanti Pettalolo meninjau Pasar Masomba, Sabtu (20/4/2024)/Pemkot Palu

Palu

Pemkot Palu Pastikan Pemulihan Kawasan Pasar Masomba Usai Kebakaran
Tangkapan layar tawuran antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Kehutanan Untad, Rabu (31/5/2023)/Ist

Palu

Polisi Naikkan Kasus Tawuran Mahasiswa Dua Fakultas di Untad ke Penyidikan
Kemunculan ikan mola-mola di Teluk Palu, Rabu (1/2/2023) dini hari/hariansulteng

Palu

Terancam Punah, Ikan Mola-mola Kembali Muncul di Teluk Palu